AS Resmi Tuduh Rusia Lakukan Serangan Cyber

AS Resmi Tuduh Rusia Lakukan Serangan Cyber

INILAHCOM, Washington - Pemerintah AS secara resmi menuduh Rusia melancarkan serangan cyber terhadap Partai Demokrat menjelang Pemilihan Presiden 8 November nanti.

Menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, sejumlah email yang diretas baru-baru ini konsisten dengan metode dan motivasi dari upaya langsung Rusia. Data mengungkapkan pembicaraan di dalam kalangan Partai Demokrat juga diretas pada awal tahun ini.

"Berdasarkan pada ruang lingkup dan sensitivitas upaya-upaya ini, kami yakin bahwa hanya para pejabat paling senior Rusia-lah yang bisa mengotorisasi aktivitas-aktivitas semacam ini," kata pernyataan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS seperti dikutip Reuters.

"Pencurian dan pembongkaran ini ditujukan untuk mengintervensi proses Pemilihan Umum AS," lanjut pernyataan itu.

Beberapa pekan lalu, Para pejabat intelijen AS telah menyimpulkan bahwa pemerintah Rusia melakukan atau mendalangi serangan cyber terhadap Komite Nasional Demokrat dan Komite Kampanye Kongres Demokrat, kemungkinan untuk mengacaukan atau mendeskreditkan pemilihan umum di mana kandidat Partai Demokrat, Hillary Clinton, menghadapi Donald Trump dari Republik.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Kremlin mengatakan kepada kantor berita Interfax, klaim yang menyebutkan mereka terlibat dalam serangan cyber merupakan 'omong kosong'. Sedangkan Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa tuduhan AS itu tidak didasari bukti dan menyebut Washington menyebarkan histeria anti-Rusia.

"Meletupkan emosi dengan menyebut peretas Rusia digunakan dalam kampanye Pemilu AS dan pemerintahan AS sekarang ambil bagian dalam peperangan ini, tidak menghilangkan telah digunakannya cara-cara kotor," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov.

Tudingan AS kepada Rusia ini menunjukkan semakin parahnya hubungan kedua negara yang sudah memanas akibat aksi Rusia di Suriah dan Ukraina. Jumat lalu (7/10/2016), Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyebut tindakan Rusia dan pemerintah Suriah dalam perang saudara di Suriah, yakni membom rumah sakit, adalah tindakan kejahatan perang dan meminta hal ini diselidiki.

Intelijen AS juga melaporkan Rusia telah memindahkan peluru kendali-peluru kendali jarak dekatnya ke Kaliningrad, kantong Rusia yang berada di antara Polandia dan Lithuania.  Ini membenarkan klaim Estonia.

Kampanye pilpres AS

Sejumlah email yang memalukan menjadi sorotan selama kampanye pilpres AS 2016. Pada Juli lalu, seorang peretas yang menyebut dirinya Guccifer 2.0 mengklaim bertanggung jawab atas penyebaran dokumen dari Partai Demokrat.

Data termasuk email dan dokumen lainnya yang mengungkapkan pekerjaan yang dilakukan di dalam Komite Nasional Demokratik DNC.

Pada tahap awal, banyak pejabat AS terkait dengan upaya menerobos ke Rusia. Pada saat itu, Moskow membantah terlibat dan mencela retorika 'anti-Rusia yang beracun'.

Bocoran email itu muncul untuk menunjukkan bahwa pejabat Partai Demokrat berlaku bias terhadap Bernie Sanders yang bersaing dengan Clinton pada pemilihan kandidat presiden dari partai itu.

Peretasan itu memicu pengunduran diri ketua DNC Debbie Wasserman Schultz dan menimbulkan protes dalam konvensi nasional Partai Demokrat di Philadelphia.

Sementara itu, Adam Schiff, anggota senior Komite Intelejen DPR, menyambut keputusan untuk menyebut nama Rusia sebagai pelakunya kepada publik.

"Semua dari kita harus sungguh-sungguh peduli ketika sebuah kekuatan asing seperti Rusia berupaya untuk menggerogoti institusi demokratik," katanya.


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "AS Resmi Tuduh Rusia Lakukan Serangan Cyber"

Posting Komentar