INILAHCOM, Manila - Setelah dilantik menjadi Presiden Filipina, Rodrigo Duterte melancarkan serangan kontra-terorisme pertamanya pada akhir Juni lalu.
Penyerangan itu disebut-sebut telah menewaskan 40 anggota kelompok ekstremis Abu Sayyaf dan melukai 25 lainnya dalam dua peristiwa terpisah.
Juru bicara militer regional, Mayor Jenderal Filemon Tan, mengatakan puluhan anggota kelompok bersenjata Abu Sayyaf tewas dalam serangan di Provinsi Sulu.
"Sebanyak 22 anggota militan tewas sementara 16 lainnya terluka dalam serangan yang dimulai sejak pekan lalu di hutan di Provinsi Sulu. Satu tentara juga tewas dalam peristiwa itu," ungkap Mayjen Tan seperti dilansir dari Asian Correspondent.
Ia juga menyampaikan, bahwa operasi militer memang diintensifkan dan berkoordinasi dengan polisi serta pemerintah Provinsi Sulu dan Basilan.
"Hal ini dilakukan untuk menetralisir kelompok Abu Sayyaf," imbuh Mayjen Tan.
Di Provinsi Basilan sendiri terdapat 18 anggota kelompok yang tewas dan sembilan lainnya terluka.
Sementara itu, Presiden Duterte telah memperingatkan kelompok Abu Sayyaf untuk menghentikan penculikan yang berujung pada permintaan tebusan dan menegaskan pada akhirnya ia akan menghadapi mereka.
Sebelumnya, pemimpin militer negara itu juga sempat mengungkapkan, serangan yang dilancarkan pihaknya akan membuat para ekstremis 'terguncang dan terpana'.
Abu Sayyaf diketahui kerap melakukan penculikan terhadap warga negara asing dan hal ini selalu berlanjut dengan permintaan tebusan. Beberapa sandera bahkan tak segan dieksekusi jika pemerintah yang bersangkutan menolak membayar sejumlah uang yang mereka minta.
Akhir Juni lalu, sebanyak tujuh ABK WNI diculik oleh kelompok militan itu dan hingga kini juga masih disandera kelompok bersenjata. Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk membebaskan mereka, termasuk langkah Presiden Jokowi untuk berkomunikasi dengan Duterte.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "40 Anggota Abu Sayyaf Tewas dalam Serangan Militer"
Posting Komentar