INILAHCOM, Dhaka - Pemerintah Bangladesh akan melarang stasiun TV Islamis, Peace TV, menyusul insiden serangan di sebuah kafe di ibu kota Dhaka yang menewaskan 22 org paanda awal bulan ini.
Langkah itu diambil atas kekhawatiran pandangan-pandangan garis keras di stasiun TV tersebut akan membuat kaum muda muslim menjadi radikal.
Namun, Dr Zakir Naik yang merupakan pendiri yayasan yang memiliki Peace TV itu membantah tuduhan bahwa ceramahnya bisa menjadi inspirasi bagi para pelaku kekerasan yang mengatasnamakan Islam.
Sementara itu, Menteri Informasi Bangladesh, Hasanul Haq Inu, mengatakan bahwa 'langkah-langkah administratif' akan diambil untuk melarang saluran TV Islamis itu.
"Peace TV tidak konsisten dengan masyarakat Islam, Al-Quran, sunnah, hadist, konstitusi Bangladesh, maupun budaya, kebiasaan, dan ritual kami," kata Inu kepada situs internet Bdnews 24, setelah pertemuan komite kabinet untuk hukum dan ketertiban, sebagaimana dikutip BBC.
Perlu diketahui, stasiun TV dengan siaran 24 jam tersebut mengudara dari Mumbai, India dalam bahasa Inggris, Urdu, dan Bengali.
Dr Naik sendiri merupakan pendiri dan presiden Yayasan Penelitian Islamis yang bermarkas di Mumbai, yang merupakan pemilik Peace TV. Dia pernah dilarang masuk ke Inggris dengan alasan yang disebut sebagai 'perilaku yang tidak bisa diterima'.
Sebelumnya, pria berusia 50 tahun itu juga membantah bahwa salah seorang penyerang di kafe Dhaka terinsipirasi oleh ceramahnya. Alih-alih menuduh media mencari sensasi dengan membawa- bawa namanya dalam kasus kekerasan di Bangladesh itu.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Bangladesh Larang Stasiun TV Milik Dr Zakir Naik"
Posting Komentar