Tolak Kembali ke Somalia, Pengungsi Bakar Diri

Tolak Kembali ke Somalia, Pengungsi Bakar Diri

INILAHCOM, Canberra – Hodan Yasin, perempuan Somalia pemohon suaka politik membakar diri di kamp pengungsi Nauru, karena hendak dikirim pulang ke negeri asalnya.

CNN mengabarkan Selasa (3/5/2016), sebelumnya, seorang pengungsi bernama Omid, juga membakar diri hingga tewas, di depan petugas pejabat Badan Pengungsi PBB, UNHCR. Para pengkritik mengungkapkan upaya membakar diri itu mencerminkan susahnya kehidupan para pengungsi di bawah kebijaksanaan Australia.

Para pemohon suaka politik yang tiba di Australia dengan kapal, dilarang tinggal di negeri Kanguru itu, dan ditempatkan di kamp-kamp pengungsi di Pulau Nauru dan Papua New Guinea. Ratusan pengungsi, bahkan juga anak-anak hibup selama beberapa bulan dan tahunan di kamp-kamp itu tanpa menjalani proses selanjutnya. Sejumlah foto menggambarkan anak-anak memegang kertas bertuliskan berapa hari mereka di kamp pengungsi Nauru dipasang di media sosial Facebook.

Koalisi Aksi Pengungsi menyatakan Hodan Yasin telah menjalani pengobatan di Australia karena terluka di bagian kepalanya selama enam bulan. Pertengahan pekan lalu, Yasin dan dua pengungsi lainnya dikembalikan ke Pulau Nauru oleh petugas imigrasi. ''Kami sedih pengungsi mencoba melakukan tindakan nekat untuk mempengaruhi kebijaksanaan imigrasi Australia,'' bunyi pernyataan Pemerintah Nauru pimpinan Presiden Baron Waqa.

Badan urusan pengungsi PBB, UNHCR menuntut agar kondisi kamp pengungsi di Nauru dan Pulau Manus diperbaiki agar lebih manusiawi. Sejumlah petugas UNHCR yang pernah mengunjungi kamp pengungsi itu menyatakan bahwa kondisi fasilitas pengungsi itu tidak layak huni. ''Tidak diragukan lagi, kebijaksanaan Australia soal penanganan pengungsi sangat memprihatinkan,'' bunyi pernyataan UNHCR.


Baca Berita Selanjutnya

Related Posts :

0 Response to "Tolak Kembali ke Somalia, Pengungsi Bakar Diri"

Posting Komentar