INILAHCOM, Riyadh --- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menginformasikan negaranya sepakat membeli senjata buatan AS bernilai US$ 380 miliar yang ditandatangani pada Sabtu (20/5/2017) di Riyadh.
Gedung Putih mengumumkan kesepakan penjualan senjata dengan nilai sangat besar itu pada Sabtu pekan lalu, saat Presiden Trump mengayunkan langkahnya di Timur Tengah seperti tak mau tahu dengan kesulitan yang dialami negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.
Saudi dan AS sepakat sebesar US$ 110 miliar untuk pembelian peralatan pertahanan pada saat awal kunjungan delapan hari Trump di Saudi, Israel, Vatikan dan Eropa.
Menlu Saudi al-Jubeir mengatakan pembelian senjatan bernilai US$ 380 miliar diteken pada Sabtu lalu.
“Ini hari yang luar biasa. Invetasi yang sangat besar di Amerika Serikat,” ujar Trump saat berbincang dengan Raja Salman.
“Investasi ratusan miliar dolar masuk ke AS dan mencipatakan lapangan kerja dan lapangan kerja.
Trump mendapat sambutan hangat dari kerajaan Sunni yang kaya minyak, yang bertolak belakang dengan situasi di Washington setelah tim Presiden Trump dituduh berhubungan dengan Moskow.
Peasawat kepresidenan Air Forve One berangkat pada Jumat malam diumumkan bahwa bekas bos FBI James Comey dipecat Trump, yang setuju bersaksi secara terbuka mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan Presiden AS tahun lalu.
Presiden Trump dan Ibu Negara MelaniaTrump disambut oleh Raja Salman saat menuruni tangga pesawat AirForce One di bandara internasional King Khalid di Riyadh, sabtu pagi.Ivana yang tak mengenakan hijab berjalan berdampingan dan bersalaman dengan Raja Salman yang berusia 81 tahun.
Sambutan ini termasuk hangat dibanding saat Presiden Obama yang di Arab saudi dianggap terlalu lembut kepada Iran dan ragu dalam menangani perang Sunni – Syiah di Suriah.
Trump dan King Salman tampak merasa nyaman satu sama lain, mengobrol melalui seorang penerjemah. Di istana al-Yamama.RajaSalman mengalungkan medali kejormatan tertinggi Raja Abdulazis ke leher Trump.
Raja Salman mengeluhkan perang Suriah ke Trump.”Suriah dulu salah satu negara paling maju di Timur Tengah. Profesor kami lulusan Suriah. Sayangnya mereka menghancurkan negeri mereka sendiri. Anda dapat menghancurkan sebuah negara lain dalam hitungan detik, tapi butuh banyak usaha,” kata Raja.
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Sean Spicer memuji perjanjianpertahanan dengan Riyadh sebagai "kesepakatan senjata terbesar dalam sejarah AS".
"Paket peralatan dan layanan pertahanan ini mendukung keamanan jangka panjang Arab Saudi dan kawasan Teluk dalam menghadapi ancaman Iran," kata seorang pejabat Gedung Putih.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Trump Berhasil Jual Senjata US$ 380 m ke Saudi"
Posting Komentar