Duterte Mengaku Pernah Bunuh Langsung Penjahat

Duterte Mengaku Pernah Bunuh Langsung Penjahat

INILAHCOM, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan bahwa dirinya pernah secara langsung membunuh penjahat ketika masih menjabat sebagai wali kota Davao.

Mengaku di hadapan para pengusaha di ibu kota Manila, Duterte menyebut aksinya itu untuk memperlihatkan kepada polisi bahwa mereka juga bisa melakukannya.

Duterte menjabat wali kota Davao selama dua periode dengan reputasi mengurangi tingkat kriminalitas dan pada saat bersamaan dikritik karena membentuk 'tim pembunuh' tanpa proses hukum.

Dia menjelaskan bahwa pada malam hari dia biasanya mengenderai sepeda motor berkeliling Davao untuk mencari konfrontasi dengan para penjahat yang dibunuhnya, dengan tujuan memperlihatkan kepada polisi bahwa mereka bisa menggunakan kekuatan yang mematikan.

Pada tahun 2015, dia juga pernah mengatakan pernah membunuh sedikitnya tiga orang, yang dituduh melakukan penculikan dan pemerkosaan di Davao.

Namun, dalam pidato untuk penyerahan penghargaan kepada warga Filipina terpilih, The Outstanding Filipino Awards 2016, dia menegaskan, "Saya bukan pembunuh."

Walau kebijakan pembunuhan para tersangka pengedar narkotika dikritik oleh beberapa pihak, Duterte tetap tidak gentar.

"Hitler membunuh tiga juta orang Yahudi... Ada tiga juga pecandu narkotika. Saya senang saja membantai mereka," katanya beberapa waktu lalu.

Presiden Duterte memang kerap menyampaikan komentar yang kontroversial, antara lain menyangkut penentangannya atas hubungan erat Filipina dengan Amerika Serikat selama ini.

Pada masa kampanyenya, Duterte memang berjanji akan membunuh para pengedar narkotika dan sejak menjadi presiden Juni 2016, diperkirakan lebih dari 5.000 orang dibunuh tanpa proses hukum.

Para tersangka pengedar narkotika itu dibunuh oleh aparat keamanan maupun kelompok sipil bersenjata.


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Duterte Mengaku Pernah Bunuh Langsung Penjahat"

Posting Komentar