INILAHCOM, Geneva - Sejumlah komputer yang digunakan di Hotel President Wilson, Geneva diserang virus malware yang digunakan untuk kegiatan mata-mata.
The Guardian melaporkan Kamis (3/11/2016) hal itu diungkap oleh kejaksaan Swiss. “Namun kasus itu segera dibekukan setelah gagal mengendus negara mana di balik serangan komputer itu,” tutur seorang juru bicara kejaksaan Swiss.
Hotel Presiden Wilson yang tergolong hotel bintang lima itu, dikenal dengan presidential suite yang seluas hampir 1.700 meter persegi. Di tempat itulah, sejumlah pertemuan penting digelar. Termasuk di antaranya perundingan senjata nuklir Iran yang berhasil dicapai Juli 2015.
Pihak penyidik pernah menggrebek hotel tersebut pada 12 Mei 2015, dan menemukan sejumlah bukti bahwa virus itu ditanam sebuah komplotan peretas dari organisasi ilegal yang beroperasi di Swiss. “Penyidikan yang dilakukan menyebutkan sejumlah komputer dan server di hotel itu, terserang virus malware. Dan virus tersebut diciptakan untuk kegiatan mata-mata atau digunakan untuk menghimpun data dari komputer yang terserang virus itu,” kata seorang jurubicara kejaksaan Swiss.
Pembicaraan nuklir yang berlangsung alot, mendorong sejumlah badan interlijen negara-negara asing berlomba untuk mendengar hasil pembicaraan itu. Termasuk mengutik-utik program nuklir Iran dan posisi enam negara asing yang terlibat dalam pembicaraan tersebut.
Begitu berbahayanya serangan virus itu, sampai-sampai para perunding dipindahkan ke sebuah hotel lain di Wina. Serangan gelombang para peretas dirasa sangat berbahaya sehingga para diplomat harus berunding secara terpisah dan menggunakan telepon genggam.
Israel yang selama ini dituduh menentang perundingan damai itu, membantah pihaknya melakukan serangan mata-mata. Tuduhan itu dilancarkan setelah sebuah perusahaan keamanan Moskow mengungkapkan bahwa virus itu digunakan oleh agen rahasia Israel untuk mendengar perundingan itu.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Perundingan Nuklir Iran Diduga Disadap Agen Israel"
Posting Komentar