INILAHCOM, Abuja - Amnesti Internasional mengungkapkan sedikitnya 150 warga sipil tewas dalam serangkaian serangan yang dilakukan tentara Nigeria terhadap kelompok Gerakan Pembebasan Biafra.
CNN melaporkan Kamis (24/11/2016), laporan Amnesti Internasional, AI itu menyebutkan “Sejumlah bukti kuat menunjukkan tentara Nigeria melakukan pelanggaran HAM yang brutal,” bunyi pernyataan organisasi itu. “Kami khawatir, jumlah totalnya bakal lebih besar lagi,” sambung Makmid Kamara, direktur interim AI Nigeria.
Laporan berdasar analisa 87 video dan 122 foto serta 146 saksi mata menyebutkan, peristiwa pembantaian terjadi menjelang Hari Peringatan Biafra, 30 Mei 2016. Puluhan tentara bersenjata api menembaki massa berjumlah sekitar 1.000 orang, yang tengah melakukan aksi unjuk rasa.
Para serdadu itu juga menyiram air keras kepada sejumlah demonstran yang tertangkap dan bersembunyi. “Saya lindungi wajah saya dengan tangan. Tapi mereka menyiram tangan dan tubuh saya dengan air keras, sehingga terbakar,” tutur seorang lelaki berusia 26 tahun yang ditarik dari selokan. “Kamu bakal mati pelan-pelan!” kata seorang tentara.
Menanggapi kejadian itu, Kolonel Sani Usman, jurubicara militer Nigeria membantah pihaknya melakukan pembantaian keji itu. “Kami ingin menghindarkan diri dari prasangka buruk itu,” kata Sani Usman. Perwira militer itu menambahkan, kasus itu dimaksudkan untuk menyudutkan pihak militer.
Gerakan Biafra dicetuskan peduduk kawasan Igbo di Tenggara Nigeria yang kaya minyak. Mereka menuntut pemisahan diri dari pemerintah pusat karena tidak mendapat perhatian layak. Igbo adalah salah satu etnis terbesar Nigeria yang terlibat perang saudara sejak 1967. Aksi protes makin meningkat Oktober 2015, setelah Nnamdi Kanu, pemimpin Igbo, ditangkap hingga sekarang.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Amnesti Int: Tentara Nigeria Bantai Ratusan Warga"
Posting Komentar