INILAHCOM, Naypyidaw - Kawasan Rakhine yang ditempati etnis Muslim Rohingya di Myanmar masih memanas. Aktivis pendukung Rohingya di Myanmar mengatakan pada Rabu (16/11/2016) bahwa setidaknya 150 anggota komunitas etnis Muslim Rohingya tewas dalam aksi kontra pemberontakan yang digelar pemerintah baru-baru ini di negara bagian Rakhine.
Ko Ko Linn dari Organisasi Nasional Arakan Rohingya mengatakan, menurut sejumlah penduduk desa, sedikitnya 150 orang dibunuh pasukan keamanan sejak Sabtu (13/11/2016). Verifikasi independen atas klaim yang dikeluarkan pemerintah atau aktivis sulit dilakukan karena pemerintah membatasi akses masuk ke kawasan tersebut.
“Alasan mengapa kantor-kantor berita internasional dan kelompok-kelompok bantuan tidak diizinkan masuk ke sana adalah karena militer berusaha menutup-nutupi apa yang mereka lakukan di sana, seperti pembunuhan dan lain-lain," kata Ko Linn melalui telepon.
“Mereka berbohong,” tegas Ko Linn seperti dilaporkan VOA News.
Nay San Lwin, blogger berbasis di Eropa yang mengamati secara seksama perkembangan kasus Rohingya sejak 2012, mengatakan, laporan-laporan dari jaringan aktivis di Rakhine mengatakan, lebih dari 100 mayat telah ditemukan penduduk desa, sebagian tertutup jerami atau terbakar.
Semenetara itu. pemerintah, pada Selasa (15/11/2016), mengakui tewasnya 69 penyerang dan 17 anggota pasukan keamanan. Militer tidak secara spesifik mengidentifikasi para penyerang itu namun sudah menjadi pengetahuan umum bahwa militer berpihak pada para penganut Budha di Rakhine yang menentang Rohingya. [
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Aktivis : Lebih dari 150 Muslim Rohingya Terbunuh"
Posting Komentar