SEBUAH pesawat terbang carteran yang berisikan 81 orang, termasuk skuad tim sepak bola divisi utama Brasil, Chapecoense, jatuh di sebuah pegunungan di Kolombia.
Berikut empat hal yang perlu diketahui dari salah satu kecelakaan pesawat terparah dalam beberapa tahun terakhir di mana hanya enam orang yang selamat dari tragedi ini, seperti ditulis BBC:
Bagaimana kejadiannya?
Sebuah pesawat carteran terbang dari Brasil ke Kolombia via Bolivia kehilangan kontak dengan menara pengawas udara di daratan Senin tengah malam (28/11/2016) waktu setempat atau Selasa pagi (29/11/2016) WIB setelah pilot pesawat melaporkan ada gangguan listrik atau elektronik.
Sekitar pukul 22:15 waktu setempat atau Selasa 10.15 WIB kemarin, saat akan mendekati kota Medellin di Kolombia untuk mendarat, pesawat jatuh di Cerro Gordo yang berada di wilayah La Union.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa pesawat ini kehilangan daya karena kurang bahan bakar.
Cuaca buruk menghalangi upaya penyelamatan, padahal situs jatuh pesawat dekat dari jalan umum.
Badan manajemen bencana Kolombia mengatakan 71 orang tewas. Tadinya disebut 75 orang, tetapi kemudian diketahui empat orang yang tercantum dalam manifes pesawat tidak jadi terbang.
Siapa saja penumpangnya?
Pesawat khusus perjalanan jarak pendek British Aerospace 146 yang dioperasikan oleh maskapai pesawat carteran Bolivia, LaMia Airlines, ini mengangkut 77 orang termasuk awak kabin.
Chapecoense tadinya akan bermain pada final Copa Sudamericana, melawan Atletico Nacional, klub asal Medellin, Kolombia.
Paling sedikit tiga orang yang selamat adalah dua bek Chapecoense, Alan Ruschel dan Helio Zemper, serta kiper cadangan Jakson Follman. Mereka mengalami luka-luka namun dengan tingkat kecederaan berbeda-beda.
Kiper utama klub ini, Marcos Padilha alias Danilo, tadinya berhasil ditarik hidup-hidup dari bangkai pesawat namun kemudian meninggal dunia.
Dinas penerbangan Kolombia mengatakan ada 21 wartawan dalam pesawat nahas ini, enam di antaranya adalah wartawan Fox Sports Brasil dan jaringan televisi terkenal Brasil, Globo.
Apakah Chapecoense itu?
Chapecoense adalah klub sepak bola asal Chapeco, sebuah kota di bagian selatan Brasil yang terkenal dengan pengemasan dagingnya dan klub relatif kecil dibandingkan dengan klub-klub besar yang bertanding pada Copa Sudamericana, Liga Europa-nya Amerika Selatan, atau satu kasta di bawah Copa Libertadores yang terbilang cukup dikenal publik dunia.
Tim yang didirikan pada 1973 itu telah tampil sangat mengesankan tahun ini dengan berada pada papan tengah liga utama Brasil.
Chapecoense promosi ke liga utama Brasil, Serie A, untuk pertama kalinya dalam sejarah klub ini pada 2014.
Ini pencapaian luar biasa bagi klub kecil yang menjadi salah satu klub dengan anggaran sangat terbatas di divisi utama Brasil. Tak ada pemain bintang dalam klub ini.
Pekan lalu, mereka bersuka cita setelah di semifinal mengalahkan klub Atletico San Lorenzo de Almagro, tim asal Argentina yang jauh lebih kesohor yang salah satu pendukungnya adalah Paus Fransiskus.
Apa jenis pesawat yang jatuh ini?
Pesawat buatan Inggris yang dioperasikan maskapai carteran LaMia Airlines berbasis di Bolivia itu adalah pesawat jarak pendek Avro RJ85 atau British Aerospace 146 yang acap kali digunakan maskapai-maskapai untuk bandara-bandara di kota-kota kecil.
Saat-saat sebelum jatuh, gangguan listrik terekam oleh menara pengawas di bandara Medellin.
Ini bukan kecelakaan pertama yang menimpa pesawat British Aerospace 146: Pada 1991, sebuah pesawat carteran serupa milik LAN Chile, tergelincir sewaktu mendarat di Bandara Puerto Williams, Chile. Sedikitnya 20 dari 73 orang yang diangkutnya tewas.
Pada 2006, pesawat serupa yang dioperasikan Atlantic Airways juga gagal mendarat mulus di Bandara Stord, Norwegia. Empat orang tewas akibat kecelakaan yang didahului masalah pada sistem rem pesawat ini.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "4 Hal Ini Perlu Diketahui dari Tragedi Chapecoense"
Posting Komentar