Mata Uang Poundsterling Capai Titik Terendah

Mata Uang Poundsterling Capai Titik Terendah

INILAHCOM, London - Mata uang Inggris, Poundsterling, anjlok di bawah US$1,27 pada Rabu (5/10/2016), yang merupakan pertama kalinya terjadi sejak Juni 1985. Pelaku pasar pun khawatir imbas Brexit juga akan membuat mata uang Inggris menjadi lebih lemah terhadap Euro.

Reuters melaporkan, Poundsterling tertekan setelah pasar melihat Inggris lebih memprioritaskan mencegah imigrasi ketimbang mempromosikan perdagangan sewaktu memutuskan keluar dari Uni Eropa (Brexit), sehingga mengencangkan pasar tenaga kerja dan mempersulit investasi asing yang memaksa bank-bank serta perusahaan-perusahaan global melakukan pemangkasan.

Poundsterling sempat menyentuh level paling rendah dalam 31 tahun pada US$1,2686 setelah pembukaan, sebelum terkoreksi pada US$1,2720. Mata uang Inggris itu terpangkas sampai 0,4% pada 88,31 sen per euro, sebelum menguat kembali.

"Poundsterling akhirnya dan terlambat merespon ketidakmenentuan Brexit. Outlook-nya pun masih negatif," kata Greg Gibbs, direktur Global FX Capital.

Sementara itu, menurut perusahaan konsultan Oliver Wyman, industri keuangan Inggris bisa kehilangan pendapatan sebesar 38 miliar poundsterling atau sekitar Rp628 triliun pada skenario Brexit keras (keluar segeranya Inggris dari Uni Eropa) yang membuat negara itu tertutup aksesnya ke pasar tunggal Uni Eropa. [tar]


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Mata Uang Poundsterling Capai Titik Terendah"

Posting Komentar