INILAHCOM, Manila - Filipina mengatakan secara resmi sudah menyampaikan kepada AS akan menunda untuk sementara waktu latihan militer bersama di Laut Cina Selatan.
Langkah ini merupakan perubahan besar dalam hubungan kedua negara menyusul terpilihnya Rodrigo Duterte menjadi presiden baru Filipina pada Mei 2016.
Duterte mengatakan ingin mengurangi ketergantungan atas AS dan dalam beberapa insiden ia menghujat Presiden AS Barack Obama karena Washington mengecam kebijakannya untuk membunuh para pengedar narkotika tanpa jalur hukum.
''Tahun ini akan menjadi yang terakhir," kata Presiden Duterte, tentang latihan militer yang melibatkan AS. Hal itu disampaikannya ketika tentara Filipina dan AS sedang menggelar latihan bersama di Davao, Filipina selatan.
''Selama saya di sini, jangan perlakukan saya seperti keset kaki karena Anda akan menyesalkannya. Saya tidak akan berbicara dengan Anda. Saya selalu bisa pergi ke Cina," tegasnya seperti dikutip Associated Press.
Duterte juga dilaporkan ingin menghentikan 28 latihan militer bersama dengan AS setiap tahunnya.
Menteri Pertahanan Filipna Delfin Lorenzana juga mengatakan bahwa 107 tentara AS yang terlibat dalam pengamatan dengan pesawat tak berawak atas militan Islam akan diminta meninggalkan kawasan Filipina Selatan, begitu Filipina memiliki kemampuan itu di masa depan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay sempat membuat pernyataan negaranya tetap akan menghormati kewajiban-kewajibannya sebagaimana dicantumkan dalam traktat pertahanan dengan AS.
Kebijakan Duterte dalam memberantas narkotika sudah menyebabkan 3.600 orang tewas, baik dibunuh oleh aparat keamanan maupun oleh kelompok sipil bersenjata.
Sejumlah negara Barat dan kelompok pegiat hak asasi mengecam kebijakan itu, namun Duterte hingga saat ini tidak bergeming dalam mewujudkan janji kampanyenya tersebut.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Filipina Tunda Latihan Militer Bersama AS"
Posting Komentar