Menlu Filipina: AS Tak Bisa Anggap Kami Adik

Menlu Filipina: AS Tak Bisa Anggap Kami Adik

INILAHCOM, Washington DC - Filipina tidak bersedia didikte oleh AS soal hak asasi manusia dan tidak bersedia dianggap sebagai 'adik yang berkulit cokelat'.

Reuters mengabarkan Kamis (15/9/2016), kedua hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay. Dalam penjelasannya di sebuah forum Pusat Strategi dan Studi Internasional di Washington DC, Perfecto menegaskan, “Kami tidak bisa selalu dianggap adik oleh Amerika. Kami harus berkembang dan tumbuh dan menjadi kakak bagi rakyat kami,” kata Perfecto. “Karena itu kami minta agar Amerika, rekan kami dan para pemimpin AS, untuk menyadari aspirasi kami,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Perfecto menjelaskan lagi bahwa AS tidak bisa datang ke Filipina dan mendikte kami. “Kalian akan kami bantu berkembang, tapi kalian harus melakukan beberapa hal yang ada dalam daftar kami. Termasuk tentang hak asasi manusia,” kata Perfecto. “Tidak bisa begitu dong!” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Perfecto juga menjelaskan maksud Presiden Rodrigo Duterte yang meminta pasukan AS ditarik dari Filipina. “Bukan begitu maksudnya. Kami ingin pasukan AS ditarik sementara waktu dari Filipina Selatan, agar tidak terkena dampaknya, saat kami hendak menghabisi militan Abu Sayyaf,” jelas Perfecto.

Menteri Luar Negeri Filipina itu juga menolak kritik terhadap upaya Presiden Duterte memerangi masalah narkoba. “Hubungan antara Washington dan Manila harus berdasarkan saling mengerti dan saling menghormati,” katanya.


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Menlu Filipina: AS Tak Bisa Anggap Kami Adik"

Posting Komentar