INILAHCOM, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan mempertimbangkan keputusannya untuk membeli persenjataan dari Rusia dan China.
Bloomberg.com mengabarkan hal itu diungkap Duterte di depan sejumlah perwira tinggi militer di Manila, Selasa (13/9/2016). “Ada dua negara yang bersedia memberi Filipina pinjaman lunak selama 25 tahun untuk membeli peralatan militer,” katanya tanpa menyebut negara yang dimaksud.
Tapi belakangan, Duterte menjelaskan, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana dan tim teknis akan berkunjung ke China dan Rusia. “Kita lihat mana yang paling bagus harganya,” lanjutnya.
Niat itu diungkap pemimpin Filipina itu, setelah Filipina dikabarkan mengakhiri kerjasama patroli dengan AS di Laut China Selatan. “Duterte ingin dinilai benar-benar memutuskan hubungan dengan AS yang bekerjasama sejak 1951,” tutur Eduardo Tadem, dosen Asian Studies di University of Philippines. “Masalahnya, keuntungan apa yang bakal diraih China,” sambung Eduardo.
Hal itu dibenarkan oleh Angkatan Bersenjata Filipina yang menyatakan hubungannya dengan AS masih solid seperti batu karang. Pihak militer Filipina juga belum menerima perintah mengenai penarikan mundur pasukan AS dan Filipina dari Mindanao. Jurubicara Pentagon Komandan Gary Ross juga membenarkan bahwa hubungan AS dan Filipina mewujudkan stabilitas keamanan selama 70 tahun di kawasan Asia Tenggara.
“Kami tetap berkonsultasi dengan rekanan kami di Filipina,” ujar Gary Ross. Sedangkan jurubicara kepresidenan Filipina, Ernesto Abella menangkis niat AS meninggalkan Mindanao. “Belum ada keputusan resmi. Cuma pernyataan biasa,” kata Ernesto Abella. Pantas saja bila Presiden Rodrigo Duterte mirip Donald Trump yang sering emosional dan ganti kebijaksanaan.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Duterte Berniat Beli Senjata dari China dan Rusia"
Posting Komentar