INILAHCOM, Davao City – Dua belas orang tewas dan puluhan lainnya luka parah akibat sebuah bom yang meledak di sebuah pasar pusat kota Davao City, Filipina Selatan.
The Telegraph mengabarkan Jumat (2/9/2016), bom rakitan itu meledak sekitar pukul 23.00 waktu setempat dan menerbangkan kursi dan meja plastik yang digelar di dalam pasar itu. “Banyak pihak sakit hati terhadap Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Mafia narkoba atau kelompok Islam militan,” ujar Martin Andanar, juru bicara kepresidenan. “Kami tidak menampik kemungkinan bahwa mereka bertanggung jawab atas aksi ini, walau perkiraan itu masih terlalu pagi,” sambungnya.
Presiden Duterte yang pernah menjadi walikota Davao sebelum terpilih menjadi presiden, langsung terbang ke Davao City dan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi militer setempat. Meski mendukung upaya perundingan damai dengan kelompok pemberontak Muslim dan komunis, Duterte juga melakukan gebrakan lain. Yakni, memerintahkan penyerbuan militer terhadap kelompok Abu Sayyaf, yang ingin mendirikan negara Islam di Filipina Selatan.
15 tentara Filipina tewas dalam pertempuran dengan kelompok pemberontak Abu Sayyaf, Senin lalu di Pulau Jolo. Menurut Martin Andanar, penyerangan itulah yang menyebabkan kelompok tersebut melakukan balas dendam dengan melakukan pengeboman. “Tapi ada kemungkinan juga kelompok mafia narkoba yang sakit hati, karena banyak anak buahnya yang tewas ditembak mati,” tambah Andanar.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Bom di Davao City Filipina, Pelaku Sakit Hati"
Posting Komentar