INILAHCOM, Roma - Pemerintah Italia memberlakukan keadaan darurat di daerah-daerah yang paling parah terkena dampak gempa.
BBC melansir, Perdana Menteri Matteo Renzi telah menjanjikan dana sebesar 50 juta euro atau sekitar Rp750 miliar untuk pembangunan kembali.
Sejauh ini, sedikitnya 250 orang tewas dan 365 terluka akibat gempa yang melanda kawasan Italia tengah itu. Petugas terus melanjutkan pencarian di antara puing-puing bangunan yang rubuh di hari kedua. Meski demikian, ratusan gempa susulan menghambat usaha 5.000 petugas penyelamat.
Selain dana pembangunan, PM Renzi juga menghapuskan pajak untuk para korban dan mengumumkan sebuah program baru bertajuk 'Rumah Orang Italia' untuk menangkis kritik terhadap konstruksi yang buruk.
Namun ia juga berkata 'konyol’ jika orang-orang berpikir Italia dapat membangun bangunan yang benar-benar tahan gempa.
Program ini muncul setelah media Italia mengkritik standar bangunan di area-area yang berisiko tinggi. Beberapa bangunan yang runtuh baru saja selesai direnovasi.
Kota-kota bersejarah tidak perlu memenuhi persyaratan gedung antigempa, yang juga sering tidak dipernuhi ketika mendirikan bangunan baru.
Sebagian korban tewas adalah turis
Gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter terjadi Rabu (24/8/2016) di wilayah Italia tengah yang berbukit. Kota-kota yang paling parah terpapar gempa mencakup Amatrice, Arquata, Accumoli dan Pescara del Tronto.
Kota-kota itu jumlah penduduknya tidak banyak, namun keberadaan sejumlah turis saat liburan musim panas membuat perkiraan jumlah korban yang masih hilang menjadi sulit.
Lebih dari 200 orang tewas di Amatrice, kantor berita Ansa melaporkan. Jasad-jasad masih ditemukan di kota tersebut, termasuk satu jenazah yang ditemukan di puing-puing Hotel Roma di tengah kota pada Kamis (25/8/2016)
Seorang petugas pemadam kebakaran, Lorenzo Botti, mengaku mereka berpacu melawan waktu.
"Kemungkinan menemukan orang masih hidup di kondisi seperti ini, di keadaan seperti ini, sangat menantang,” ujarnya.
Namun, petugas lain berkata masih ada harapan, merujuk ke seorang korban ditemukan dalam keadaan hidup walau berada di bawah reruntuhan selama tiga hari saat gempa L'Aquila pada 2009 silam yang menewaskan lebih dari 300 orang.
Petugas penyelamat juga meminta penduduk lokal untuk membuka password Wi-Fi mereka untuk membantu usaha penyelamatan. Palang Merah Italia berkata jaringan yang tersedia dapat membantu komunikasi selama pencarian.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Terkait Gempa, Italia Berlakukan Status Darurat"
Posting Komentar