INILAHCOM, Brasilia - Senat Brasil memutuskan untuk mencopot Presiden Dilma Rousseff dari jabatannya karena dinilai melanggar undang-undang dengan memanupulasi anggaran negara.
Keputusan yang diambil melalui pemungutan suara pada Rabu (31/8/2016) ini mengakhiri kekuasaan sayap kiri Partai Pekerja selama 13 tahun. Keputusan ini juga mengakhiri proses pemakzulan yang telah membelah Brasil selama sembilan bulan di tengah berbagai skandal korupsi besar.
Enam puluh satu senator memilih untuk memakzulkan Rousseff dan 20 menolak rencana itu. Jumlah tersebut sudah cukup memenuhi dua pertiga suara yang dibutuhkan untuk melengserkan Rousseff dari jabatan sebagai presiden.
Tokoh kubu konservatif, Michel Temer, mantan wakil presiden yang menggantikan peran Rousseff untuk sementara sejak Mei lalu, langsung diambil sumpahnya untuk meneruskan periode kepresidenan hingga berakhir pada 1 Januari 2019.
Rousseff diberhentikan sementara pada Mei lalu, setelah Senat melakukan pemilihan sebelum proses pemakzulan. Ia dituduh mengalihkan anggaran antarpemerintah yang ilegal berdasarkan hukum Brasil.
Setelah melengserkan Rousseff dari jabatan presiden, Senat juga masih akan menggelar voting untuk memutuskan apakah presiden perempuan pertama di Brasil ini akan dilarang menduduki jabatan publik selama delapan tahun.
Secara tegas, Rousseff telah membantah melakukan kesalahan dan menyatakan bahwa proses pemakzulan itu sebenarnya ditujukan untuk melindungi kepentingan elit ekonomi di Brasil.
Menurut Rousseff, mereka yang menginginkan dirinya lengser adalah sekelompok orang yang ingin menghapus program sosial yang berhasil mengangkat jutaan warga Brasil dari kemiskinan selama satu dekade terakhir. Ia pun menyatakan bahwa hal yang dialaminya ini adalah sebuah kudeta.
Di sisi lain, musuh politik Rousseff berargumen bahwa pemakzulan terhadap presiden merupakan kesempatan bagi Brasil untuk memulai babak baru usai terjadinya krisis politik, resesi ekonomi terburuk dalam satu generasi, dan skandal korupsi yang melibatkan perusahaan minyak negara Petrobas.
Sementara itu di ibu kota Brasil, Brasilia, para pengendara sepeda motor berpawai untuk merayakan turunnya presiden yang popularitasnya anjlok hingga level di bawah 10% sejak memenangi pemilu 2014 lalu.
Di kota terbesar Brasil, Sao Paulo, sejumlah warga menyalakan petasan untuk merayakan keputusan Senat.
Sebagai pengganti Rousseff, Temer berjanji akan memulihkan perekonomian yang terus menurun selama enam kuartal terakhir. Ia juga akan menerapkan kebijakan pengetatan ikat pinggang demi menyeimbangkan anggaran negara yang saat ini mengalami defisit.
Meski demikian, Temer akan menghadapi perlawanan sengit dari Partai Pekerja --partai pendukung Rousseff-- yang berjanji akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di seluruh penjuru Brasil, demikian lansir Reuters.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Senat Brasil Copot Jabatan Presiden Dilma Rousseff"
Posting Komentar