INILAHCOM, Ankara - Turki mengancam akan berperang dengan AS jika tidak mau mengekstradisi Fethullah Gulen yang dituding mendalangi upaya kudeta.
Ancaman itu dilakukan setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan kembali mendeklarasikan kekuasaannya setelah penangkapan ribuan personil militer yang diduga terlibat upaya kudeta.
Sebelumnya Erdogan menuding Fethullah Gulen, musuh bebuyutannya yang kini tinggal di AS, sebagai tokoh utama di balik kudeta militer yang gagal di negeri itu.
Daily Express mengabarkan, Perdana Menteri Binali Yildirim telah menegaskan bahwa Turki menganggap negaranya berperang dengan negara yang melindungi Fethullah Gulen.
"Setiap negara yang melindungi Fethullah Gulen akan menjadi musuh bagi Turki," kata Yildirin.
Berdasarkan laporan AFP, Gulen adalah seorang ‘pengkhotbah tertutup’ yang menetap di Pocono Mountains (Poconos), Negara Bagian Pennsylvania, AS. Kini ia tinggal di Golden Generation Worship and Retreat Center, sebuah kompleks yang cukup luas di Saylorsburg, Poconos.
Pernyataan Yildirim dipandang sebagai ancaman terselubung bagi AS untuk menyerah Gulen, yang mengasingkan diri ke AS sebelum dijatuhi hukuman karena dituduh mengkhianati negara.
Jika tidak menyerahkan Gulen, AS diancam bakal menghadapi konsekuensi diplomatik atau bahkan militer.
Gulen adalah pendiri gerakan Islam moderat yang melambungkan namanya, dialog antaragama, dan demokrasi multi-partai.
Dahulu Gulen adalah sekutu dekat Erdogan, tetapi keduanya berseberangan pandangan dalam beberapa tahun terakhir setelah Erdogan mencurigai gerakan pimpinan Gulen, media, kepolisian, dan kehakiman.
Menanggapi tudingan Erdogan, Gulen pun telah mengeluarkan pernyataan bahwa ia tidak terlibat dalam berbagai rencana kudeta atau kegiatan apapun di Turki.
“Saya mengutuk dengan keras upaya kudeta militer di Turki. Pemerintah harus menang dengan melakukan proses pemilihan umum yang bebas dan adil, tanpa paksaan,” kata Gulen.
Menurut Gulen, sebagai seseorang yang telah menderita karena beberapa kudeta militer selama lima dekade terakhir, tuduhan terhadap dirinya adalah sebuah hinaan besar.
“Saya tidak pernah merencanakan itu. Saya tegas membantah tuduhan tersebut," tegas Gulen.
Sebelumnya, Y Alp Aslandoga, presiden Alliance for Shared Values --organisasi yang mempromosikan ide-ide Fethulah Gullen-- juga membantah tudingan pemerintah terhadap Gulen.
"Kami membantah tuduhan yang tak bertanggung jawab semacam itu," ujar pemimpin organisasi yang berbasis di New York, AS, itu.
Pada Jumat (157/2016) malam, organisasi pro-Gulen ini bahkan sudah mengecam upaya kudeta militer di Turki tersebut.
"Kami mengecam segala bentuk intervensi militer di dalam kehidupan masyarakat Turki," tambah organisasi tersebut.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Turki Ancam Perangi AS Jika Tak Serahkan Gulen"
Posting Komentar