INILAHCOM, Beijing - Rakyat China 'sangat marah' atas keputusan Mahkamah Arbitrase di Den Haag yang menyatakan klaim China di Laut Cina Selatan (LCS) tak memiliki landasan hukum.
Hal ini disampaikan pengamat politik di Beijing, Xu Liping, yang mengikuti reaksi warga China melalui surat kabar dan media sosial.
"Rakyat biasa sangat marah dan menganggap putusan pengadilan di Belanda sebagai ancaman terhadap kedaulatan China di LCS," kata Xu Liping kepada BBC, Kamis (14/7/2016).
Pantauan di WeChat, salah satu aplikasi pesan yang populer, memperlihatkan desakan kepada pemerintah untuk melakukan konfrontasi.
"Beri saya senjata," kata seorang pengguna WeChat.
Kasus klaim teritorial ini diajukan oleh pemerintah Filipina, yang membuat muncul desakan di dalam negeri agar Pemerintah China memboikot mangga dari Filipina.
Xu Liping menjelaskan kemarahan dan frustrasi rakyat juga diarahkan ke AS dan Jepang.
"Warga di sini menganggap keputusahan Mahkamah di Belanda dipengaruhi oleh AS dan Jepang," kata Xu Liping.
Ia menjelaskan bahwa di China semua orang menganggap bahwa negara mereka punya hak kedaulatan di LCS dan hal ini dikatakan secara jelas kepada murid-murid SMP dan SMA.
"Dan sekarang ada keputusan pengadilan internasional bahwa China tak punya kedaulatan wilayah di LCS. Keputusan ini tak bisa diterima oleh rakyat China. Rakyat menolak keputusan tersebut," katanya.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Rakyat China 'Marah Besar' Soal Putusan LCS"
Posting Komentar