INILAHCOM, Washington DC - Presiden AS Barack Obama menyebut aksi penembakan massal di sebuah klub gay di Orlando, Florida, Minggu dini hari (12/6/2016) waktu setempat, sebagai 'aksi teror dan tindak kebencian'.
Berbicara di Gedung Putih, Obama mengatakan Amerika bersatu dalam suasana duka, marah dan kokoh untuk mempertahankan rakyatnya.
"Hari ini menandai penembakan yang paling banyak menewaskan orang dalam sejarah Amerika," kata Presiden Obama seperti dilansir BBC.
Dikatakan oleh Obama, pembunuhan massal ini menjadi pengingat kembali mengenai betapa mudah mendapatkan senjata mematikan di AS.
"Pelaku tampaknya bersenjatakan pistol dan senapan serbu berkekuatan tinggi. Oleh karena itu, pembunuhan massal ini menjadi pengigat lebih lanjut tentang betapa mudah bagi seseorang untuk mendapatkan senjata yang memungkinkan mereka menembak orang-orang di sekolah, tempat ibadah atau gedung bioskop atau di klub malam," katanya.
BACA JUGA: KLUB MALAM KHUSUS GAY DISERANG, 50 TEWAS
Sejauh ini 50 orang dilaporkan tewas dalam serangan di Pulse, klub malam khusus gay, yang menurut FBI dilakukan oleh warga negara AS keturunan Afghanistan bernama Omar Mateen.
FBI menyebutkan, sebelum melakukan serangan, pelaku sempat menghubungi nomor darurat 911, dan berbicara tentang kelompok yang menamakan diri ISIS.
Badan Penyidik Federal AS ini juga mengaku sudah mewawancarai Mateen tiga kali selama tiga tahun terakhir terkait kemungkinan memiliki hubungan dengan teroris tetapi tidak mengambil tindakan lebih lanjut.
Sementara itu, calon presiden dari Republik, Donald Trump, mengatakan bahwa AS telah diserang oleh teroris Islam radikal. Ia juga mengecam Presiden Obama dan capres dari Demokrat, Hillary Clinton, karena tidak menggunakan istilah tersebut. [ikh]
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Obama: Penyerangan di Orlando Adalah Aksi Teror"
Posting Komentar