Warganya Dieksekusi Abu Sayyaf, PM Kanada 'Ngamuk'

Warganya Dieksekusi Abu Sayyaf, PM Kanada 'Ngamuk'

INILAHCOM, Alberta - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyampaikan kemarahan atas pembunuhan John Ridsdel, sandera Kanada yang diculik kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina selatan enam bulan silam. Ia menggambarkan insiden ini sebagai pembunuhan berdarah dingin.

"Saya marah mendengar berita bahwa warga Kanada, John Ridsdel, yang disandera sejak 21 September 2015, dibunuh oleh orang-orang yang menculiknya," kata PM Trudeau dalam rapat kabinet di Alberta, Senin (25/4/2016), seperti dilansir BBC.

"Pemerintah Kanada dan pemerintah Filipina akan membawa para pelaku pembunuhan ke pengadilan," katanya.

Sebelumnya, kepala seseorang yang terpenggal ditemukan oleh tentara Filipinal di pulau terpencil dan sudah dipastikan kepala ini adalah bagian dari jenazah Ridsdel, yang sebelumnya dikenal sebagai direktur perusahaan pertambangan.

Bersama beberapa warga asing, ia diculik ketika berada di kapal pesiar di dekat kota Davao, Filipina.

Beberapa bulan lalu, kelompok Abu Sayyaf, mengeluarkan video yang memperlihatkan Ridsdel, dan kelompok ini meminta tebusan 300 juta peso atau sekitar Rp84 miliar.

Kelompok penculik mengatakan Ridsdel akan dibunuh jika uang tebusan tak dibayarkan hingga tenggat waktu 25 April 2016.

"Kanada mengutuk keras kebrutalan para penyandera dan ini adalah kematian yang tidak perlu. Ini adalah aksi pembunuhan berdarah dingin dan tanggung jawab sepenuhnya berada di kelompok teroris yang menyandera korban," kata PM Trudeau kepada wartawan di sela rapat kabinet.

"Pemerintah Kanada bertekad bekerja sama dengan pemerintah Filipina dan mitra internasional dalam memburu siapa pun yang bertanggung jawab atas tindak keji ini," lanjutnya.

Meski demikian, ia menolak menjawab pertanyaan apakah pemerintah Kanada telah bernegosiasi dengan para penculik atau membayar uang tebusan atau apakah sedang berusaha membebaskan sandera Kanada lainnya, Robert Hall.

Para sandera adalah terdiri dari Ridsdel dan Hall, bersama seorang pria Norwegia dan seorang wanita Filipina, yang dalam video telah memohon kepada keluarga dan pemerintah negara mereka untuk membebaskan mereka.

Tentara Filipina sebelumnya sudah mengatakan bahwa kelompok Abu Sayyaf telah mengancam akan memenggal salah seorang dari empat sandera jika Senin pukul 15.00 waktu setempat, tebusan uang senilai 300 juta peso belum mereka dapatkan, demikian Reuters. [ikh]


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Warganya Dieksekusi Abu Sayyaf, PM Kanada 'Ngamuk'"

Posting Komentar