Profesor Bangladesh yang Dibunuh ISIS Bukan Atheis

Profesor Bangladesh yang Dibunuh ISIS Bukan Atheis

INILAHCOM, Dhaka - Putri profesor Bangladesh yang tewas dalam pembunuhan yang diduga dilakukan oleh kelompok ISIS, mengatakan bahwa ayahnya bukanlah seorang atheis.

Kelompok Negara Islam (ISIS) telah mengklaim ada di balik kematian Rezaul Karim Siddique, yang tewas pada hari Sabtu (23/4/2016).

Sebuah pernyataan dari kelompok itu menuduhnya sebagai penyebar atheisme.

Tapi putrinya, Rizwana Hasin mengatakan kepada BBC bahwa ayahnya percaya pada Tuhan, dan Hasin juga tak mengerti mengapa ayahnya menjadi target pembunuhan.

"Kami masih tidak tahu apa alasan. Mungkin kesalahpahaman, mungkin sesuatu yang lain. Ini masih mungkin bagi saya dan itu masih mungkin untuk keluarga saya," katanya.

Siddique, 58, adalah seorang profesor bahasa Inggris di Rajshahi University di utara-barat negara itu, Sabtu lalu, diserang dengan parang saat sedang berangkat bekerja.

Profesor itu juga mendirikan sebuah sekolah musik dan menjadi editor majalah sastra, kata keluarganya.

Polisi meyakini ia menjadi target dari kelompok itu, karena terlibat dalam kegiatan budaya. Mereka telah menahan anggota dari sebuah organisasi mahasiswa Islam untuk dimintai keterangan.

Dilaporkan pula kelompok garis keras Islam tidak menyukai siapa pun yang terlibat di bidang budaya, demikian wartawan koresponden BBC Dhaka Akbar Hossain mengatakan.

Pihak berwenang Bangladesh telah menolak klaim ISIS pada serangan itu, dan mengatakan organisasi tersebut tidak ada di negaranya.

Siddique adalah profesor keempat di universitas yang tewas dalam beberapa tahun terakhir oleh kelompok tersebut.

Awal bulan ini, seorang mahasiswa hukum Bangladesh yang telah menyatakan pandangan sekuler secara online meninggal karena diserang dengan parang dan kemudian ditembak di Dhaka.

Tahun lalu, empat bloger sekuler vokal juga tewas dengan parang.

Empat blogger itu telah muncul dalam daftar 84 'blogger atheis' yang disusun oleh kelompok ISIS pada tahun 2013 dan beredar luas.

Ada juga serangan terhadap anggota kelompok minoritas agama termasuk Syiah, Sufi dan Muslim Ahmadi, Kristen dan Hindu.

Mayoritas Muslim Bangladesh secara resmi mengatakan pemerintah gagal untuk mengatasi serangan dengan benar.

 

 

 


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Profesor Bangladesh yang Dibunuh ISIS Bukan Atheis"

Posting Komentar