Presiden Brasil Tuding Wakilnya Pengkhianat

Presiden Brasil Tuding Wakilnya Pengkhianat

INILAHCOM, Brasilia - Presiden Brasil Dilma Rousseff menuding Wakil Presiden Michel Temer telah berkhianat karena berusaha menggulingkan pemerintah secara ilegal. Ia pun menyebut wakilnya itu sebagai dalang di balik kudeta terhadap dirinya.

"Jika ada keraguan tentang pengkhianatan bahwa kudeta tengah berlangsung, maka sekarang sudah jelas. Wapres Temer bersalah atas pengkhianatan kepadaku dan demokrasi," ujar Rousseff, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (13/4/2016).

Komentar itu muncul sehari setelah media menerbitkan rekaman suara Temer membahas garis besar pemerintahan ketika Rousseff lengser.

"Sebuah pernyataan tersebar, di mana salah satu kepala dari konspirasi itu berpura-pura menjadi presiden republik ini," kata Rousseff. "Tak ada lagi keraguan atas klaimku, bahwa sedang terjadi kudeta," imbuhnya.

Kebocoran rekaman itu terjadi beberapa jam sebelum komite kongres menyepakati 38 suara melawan 27, atas permintaan pelengseran presiden.

Rousseff pun mengecam rencana kudeta terhadap dirinya, menunjukkan bahwa Temer adalah salah satu komplotan yang akan menggulingkannya.

"Pesan audio yang dirilis pada hari Senin oleh Temer, adalah bukti konspirasi," ucapnya. "Mereka sekarang sedang bersekongkol secara terbuka, di siang bolong, untuk mengacaukan presiden terpilih secara sah," imbuh Rousseff.

Meski demikian, Temer mengatakan pesan itu dirilis secara tak sengaja. Ia menyebut jika ajudannya melakukan kekeliruan. Ia pun mengatakan bahwa isi kalimat dalam rekaman tersebut merupakan latihan pidato pengukuhan.

Meski rekomendasi pencopotan Presiden Brasil telah diajukan, keputusan tetap berada di tangan majelis rendah dan senat parlemen mengingat keputusan komisi khusus tidak mengikat dan bersifat simbolis. Kini, dengan menggunakan rekomendasi tersebut, majelis rendah akan menentukan keputusan pada 17 April atau 18 April mendatang.

Keamanan akan ditingkatkan sekitar gedung Kongres, ribuan polisi pun dikerahkan untuk melakukan penjagaan ekstra.

Rousseff menghadapi dakwaan atas tuduhan bahwa ia melakukan penggelembungan suara menjelang kampanye pemilu dua tahun lalu. Namun, hal tersebut telah disangkal olehnya.

Pihak oposisi mengatakan dakwaan terhadap pencopotan Rousseff mendapat dukungan sebagian besar masyarakat Brasil.

Jika masalah ini tidak sampai ke Senat, dakwaan tak akan bisa diteruskan. Tapi jika sebaliknya, maka Rousseff akan ditangguhkan selama 180 hari sementara sidang dakwaan berlangsung di Senat.

Andai nantinya Rousseff dilengserkan, maka Temer sebagai wakil presiden, akan mengambil alih sementara jabatan orang nomor satu di Brasil. [ikh]


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Presiden Brasil Tuding Wakilnya Pengkhianat"

Posting Komentar