Oknum Polisi Mesir Makin Beringas Terhadap Sipil

Oknum Polisi Mesir Makin Beringas Terhadap Sipil

INILAHCOM, Kairo - Ibukota Kairo kembali diguncang kasus penembakan semena-mena oleh opsir polisi.

Los Angeles Times mengabarkan Rabu (20/4/2016), kasus kali ini menelan korban seorang penjaja teh di New Cairo, yang minta agar polisi membayar secangkir teh pesanannya. Merasa dilecehkan, polisi yang tak disebut namanya itu lalu menembak tukang teh itu dan mencoba melarikan diri menggunakan mobil dinasnya.

Petugas hukum Kairo itu sempat melepaskan tembakan tiga kali dan melukai dua orang lainnya. Untung ada pengendara motor yang melihat kejadian itu dan berhasil menghalangi kendaraan pak polisi. Video berisi protes kesewenang-wenangan polisi itu, akhirnya menyebar lewat media sosial.

Menteri Dalam Negeri Mesir, Abdel Ghaffar yang membawahi kepolisian, bersikeras bahwa tingkah oknum polisi itu tidak mencerminkan upaya dan pengorbanan yang dilakukan jajaran kepolisian Mesir. ''Setiap oknum yang melakukan pelanggaran langsung diperiksa,'' kata Abdel Ghaffar.

Peristiwa penembakan oleh polisi bukan terjadi kali ini saja. Bulan April, seorang polisi bernama Mostafa Mahmoud Abdel Haseeb menembak mati seorang warga Kairo. Mostafa Mahmoud geram saat ditagih ongkos pengiriman mebel miliknya. Menurut tuduhan jaksa, Mostafa mengacungkan pistolnya dan secara tak sengaja menembak korban saat adu mulut. Ratusan warga ibukota berkumpul di luar gedung Direktorat Keamanan Kairo selama beberapa jam, memprotes aksi brutal polisi tersebut.

Pembunuhan lain oleh oknum petugas keamanan Mesir, juga mendapat perhatian dunia, setelah Giulio Regeni, seorang mahasiswa Italia yang belajar di Kairo, tewas dalam tahanan Mesir.

''Selama beberapa tahun kebiasaan buruk polisi yang menghalalkan segala cara dan bakal dilindungi Kementerian Dalam Negeri, tetap dilakukan,'' tutur Khaled Fahmy. Profesor di American University of Cairo yang menulis sejarah kepolisian Mesir menjelaskan lebih lanjut, bahwa memang banyak polisi yang dihormati. ''Tapi kebiasaan buruk polisi lebih banyak terjadi ketimbang kasus polisi yang berbuat baik dan perlu dihormati,'' ujar Khaled Fahmy.

Baca Berita Selanjutnya

Tweet