INILAHCOM, Damascus - Pemilihan untuk memilih 260 anggota parlemen mulai digelar di sejumlah kota Suriah, Rabu (13/4/2016).
Reuters mengabarkan, puluhan orang antre di sebuah kotak suara yang dihiasi potret Presiden Bashar al-Assad. Banyak yang menari dan bernyanyi merayakan pesta demokrasi yang digelar untuk mengakhiri lima tahun perang saudara.
''Kami memilih demi negara Suriah dan Assad,'' tutur Hadi Jumaa, remaja 19 tahun. ''Assad memang sudah kuat, dan pemilu ini untuk menunjukkan bahwa rakyat mendukungnya,'' kata Hadi yang melakukan pemilihan di aula sebuah universitas di Damascus.
Presiden Suriah Bashar al-Assad didampingi Asma, istrinya tampak ikut berpartisipasi di Damascus. ''Terorisme telah menghancurkan infrastruktur Suriah, namun tidak dapat menghancurkan identitas nasional dan struktur sosial Suriah,'' kata Assad kepada sebuah televisi pemerintah. Untuk pertama kalinya Assad ikut dalam pemilu parlemen.
Sementara itu, pihak oposisi menilai pemilu yang digelar berdasar prasyarat perdamaian oleh PBB itu, tidak berarti apa-apa. ''Mereka hanya menggelar sandiwara untuk menunda agar rezim Suriah tetap berkuasa. Mereka hanya memberi legitimasi bagi rezim penguasa,'' tutur Assad al-Zoubi, kepala negosiasi kelompok oposisi, Dewan Negosiasi Tinggi.
Sejumlah negara asing penentang Assad tak mengakui proses pemilihan umum ini. Menurut mereka, pemilu seharusnya digelar di akhir masa transisi selama 18 bulan, sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB. ''Mereka tidak dapat melakukan pemilihan yang terlihat demokratis itu, untuk melegitimasi rezim Assad,'' tutur salah satu juru bicara Pemerintah Inggris.
Sedangkan Rusia, salah satu sekutu Suriah menilai, pemilu itu cukup penting untuk mengisi pemerintahan yang vakum. ''Konstitusi baru harus ditetapkan dalam proses politik ini. Karena itu pemilihan awal perlu digelar,'' kata Menlu Rusia Sergei Lavrov dalam keterangan persnya.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Suriah Gelar Pemilu Legislatif Lebih Awal"
Posting Komentar