INILAHCOM, Kairo - Mesir menghadiahkan Pulau Sanafir dan Pulau Tiran kepada Kerajaan Saudi Arabia.
Al Jazeera mengabarkan Senin (11/4/2016), hal itu diumumkan pada saat Raja Salman melakukan kunjungan kenegaraan selama lima hari ke Kairo, Mingggu kemarin. Seorang anggota kabinet Presiden Abdel Fatah el-Sisi mengungkapkan, “Hasil kerja teknik perbatasan kedua negara menunjukkan bahwa kedua pulau yang terletak di Laut Merah itu berada di wilayah Saudi,'' kata menteri itu.
Pemberian kedua pulau itu kontan menyulut protes warga Mesir. Sebab, selama ini kedua pulau strategis itu, berada di dalam wilayah Mesir. Kedua pulau itu merupakan pintu gerbang menuju Teluk Aqaba, di mana Yordania dan Israel memiliki pelabuhan penting.
Sejumlah pemimpin oposisi Mesir menentang rencana itu. Di antaranya Hamdeen Sabahi, tokoh oposisi saingan al-Sisi dalam pemilu presiden 2014 menyatakan, hal itu melanggar konstitusi Mesir yang melarang penyerahan teritorial negara. ''Sisi dan Salman harus menarik kembali perjanjian yang ditanda tangani Jumat pekan lalu. Ini untuk menghilangkan kesan bahwa Arab Saudi mengeksploitasi kebutuhan Mesir,'' tulis Hamdeen Sabahi di akun Facebooknya.
Khaled Ali, pengacara kondang dan bekas aktivis Mesir berniat menuntut penyerahan kedua pulau itu ke pengadilan. ''Sejumlah ahli hukum, ahli sejarah dan ilmuwan mendukungnya menentang penyerahan itu,'' tulisnya di Facebook. Lima orang ditangkap karena mencoba menggelar protes di Pusat Kairo menentang penyerahan kedua pulau itu.
Dalam penjelasannya, Pemerintahan Presiden el-Sisi menjelaskan, Pulau Sanafir dan Pulau Tiran berada di bawah kekuasaan Mesir secara sementara saja. Ini sesuai dengan permintaan Raja Abdul Aziz pada 1950. Namun kelompok penentang berpendapat lain. Sesuai perjanjian batas wilayah antara Inggris dan Ottoman pada 1906, kedua pulau itu berada di wilayah Mesir.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Mesir Beri Hadiah Dua Pulau kepada Arab Saudi"
Posting Komentar