INILAHCOM, Washington DC - Gedung Putih akan mempertahankan kehadiran 2.000 tentara AS di Suriah untuk memastikan pemberantasan kelompok militan ISIS akan tuntas.
The New York Times mengabarkan hal itu dipastikan jurubicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders, Rabu (4/4/2018). “Misi militer AS untuk melanjutkan pembasmian ISIS yang hampir selesai,” kata Sarah. Kepastian itu perlu disampaikan, karena sehari sebelumnya Presiden Donald Trump hendak menarik mundur seluruh 2 ribu pasukan dari Suriah.
Dalam pernyataannya, Trump berargumentasi bahwa AS sebenarnya telah memenangkan peperangan melawan ISIS. “Sudah waktunya untuk kembali pulang,” kata Trump. Namun sejumlah penasehat militer Trump dan pejabat tinggi Pentagon bersikeras agar tentara AS tetap dipertahankan di Suriah. Menurut mereka, penarikan mundur tentara dari Irak yang dilakukan Presiden Obama, membuat kelompok militan ISIS tumbuh kembali.
Menurut Jenderal Joseph L. Votel, komandan Komando Militer Sentral AS, bagian terberat yang akan dihadapi AS adalah menciptakan kestabilan di kawasan bekas markas ISIS Suriah. “Penduduk dapat kembali ke rumahnya semula, dan melakukan rekonstruksi serta hal-hal lain harus diselesaikan,” kata Jenderal Joseph Votel.
Trump yang tampak masih ragu, berniat untuk membicarakan usul para penasehat militernya dengan Arab Saudi. Senin kemarin, Trump juga berbicara dengan Raja Salman “Untuk membicarakan upaya bersama untuk memastikan bahwa ISIS benar-benar kalah. Dan mencegah Iran yang berupaya mengeksploitasi Suriah guna membuat kawasan Timur Tengah tidak stabil,” bunyi pernyataan Gedung Putih. Sementara itu, upaya perdamaian Suriah yang dilakukan Rusia, Turki dan Iran masih berlangsung di Ankara, Turki, yang dihadiri Presiden Vladimir Putin, Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turki, tanpa melibatkan AS.
Sekali lagi Presiden Trump mengeluarkan pernyataan tentang pembicaraannya dengan Raja Salman. Intinya, menurut Trump, Raja Salman menekan AS agar tetap mempertahankan kehadiran pasukannya di Suriah. “Kalau anda minta kami tetap bertahan di sana, maka anda harus bayar dong,” kata Trump menjelaskan kepada wartawan.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Ribuan Pasukan AS Masih Dipertahankan di Suriah"
Posting Komentar