Pelecehan Seks Oleh Trump Ramai Lagi

Pelecehan Seks Oleh Trump Ramai Lagi

INILAHCOM, Washington -- Pelecehan seksual yang pernah dituduhkan ke Donald Trump sebelum menjadi Presiden AS kembali ramai. Sebanyak 56 perempuan anggota Kongres dari Partai Demokrat mendesak para pemimpin DPR menyelidiki tuduhan ini.

Anggota Kelompok Kerja Perempuan Demokratik itu mengirim surat ke anggota Kongres dari Partai Republik Trey Gowdy dan anggota Kongres dari Partai Demokrat Elijah Cummings yang memimpin Komite Pengawasan dan Reformasi Pemerintah di DPR.

"Setidaknya 17 perempuan telah secara terang-terangan menuduh presiden melakukan tindakan seksual yang tidak semestinya," demikian petikan surat dari Kelompok Kerja Perempuan Demokratik itu, seperti dikutip dari VOA. "Rakyat Amerika layak melakukan penyelidikan penuh atas kebenaran tuduhan-tuduhan ini. Kami tidak bisa mengabaikan banyaknya perempuan yang telah mengajukan tuduhan terhadap Trump."

Surat itu menyerukan kepada presiden untuk menyampaikan bukti terkini dalam pembelaannya.

Presiden Trump lewat Twitter-nya hari Selasa (12/12/2017), atau Rabu (13/12/2017) menuduh Partai Demokrat memainkan politik partisan dan menyangkal kenal dengan perempuan-perempuan yang telah meningkatkan tuduhan terhadapnya.

"Meskipun telah menghabiskan ribuan jam kerja dan jutaan dolar, Partai Demokrat tidak bisa menunjukkan kolusi apapun dengan Rusia, sehingga kini mereka beralih ke tuduhan dan cerita bohong tentang sejumlah perempuan yang bahkan tidak saya kenal dan tidak pernah saya temui. FAKE NEWS!" cuit Trump.

Senator faksi Demokrat Kirsten Gillibrand dari negara bagian New York menanggapi cuitan itu lewat Twitter-nya dengan mengatakan Trump tidak bisa menyangkal hak perempuan untuk menyuarakan opini mereka tentangnya.

"Anda tidak bisa membungkam saya atau jutaan perempuan yang telah dipinggirkan untuk berbicara lantang tentang ketidaklayakan ini dan hal memalukan yang Anda bawa ke Gedung Putih," ujarnya. [lat]

 


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Pelecehan Seks Oleh Trump Ramai Lagi"

Posting Komentar