INILAHCOM, Gainesville - Seperti telah diperkirakan sejak awal, acara pidato Richard Spencer yang berlangsung di Universitas Florida Kamis (19/10/2017) diwarnai kerusuhan dan baku hantam.
Kantor berita Reuters melaporkan, dua orang ditangkap, “Termasuk seorang di antaranya membawa senjata api dalam kampus,” bunyi penjelasan dari Kantor Sheriff Alachua County. Sedangkan seorang lainnya, yang mengenakan kaos bergambar lambang Nazi, Swastika, ditangkap karena menyulut keonaran. Lelaki berkulit putih itu tiba-tiba saja muncul dari kerumunan, dan bibirnya meneteskan darah. “Ada beberapa lainnya diborgol, tapi secara umum acara ini berlangsung tenang,” kata Chris Sim dari kantor Sheriff Alachua.
Sementara itu, di dalam ruang kampus, sejumlah kelompok anti rasialis, mengacungkan tinju ke udara sambil berteriak mengusir Spencer keluar dari Universitas Florida. “Di sini kamu tidak diharapkan hadir. Pulang saja!” teriak mereka ke sejumlah pendukung Richard Spencer.
Sekitar 15 lelaki kulit putih mengenakan celana cokelat muda dan baju putih mengangkat tangannya ala Nazi ketika Spencer memperkenalkan kelompoknya, 'Gerakan Alt-Right' kelompok pendukung warga kulit putih.
“Saya tidak akan pulang,” kata Spencer, Kepala National Policy Institute, pusat pemikiran kelompok nasionalis. “Kami lebih kuat dari kalian. Dan kalian tahu itu,” lanjut Spencer yang memimpin aksi demo di Charlotesville. “Setelah acara itu selesai, Richard Spencer langsung pulang,” tulis seorang petugas keamanan kampus lewat Twitter.
Richard Spencer, pendukung utama Trump selama kampanye 2016. Namanya mencuat setelah para pendukungnya memberi hormat ala Nazi, saat merayakan kemenangan Trump di Washington DC. Namanya makin berkibar setelah peristiwa Charlotesville, tatkala sejumlah warga nasionalis kulit putih bentrok dengan warga kulit hitam. Seorang lelaki putih menabrakkan mobilnya ke kerumunan, dan menyebabkan seorang perempuan kulit putih tewas.
Dalam penjelasannya, pihak Kampus Universitas Florida mengaku tidak mengundang Richard Spencer berpidato. “Tapi kami tidak boleh melarang acara itu digelar dalam kampus,” kata salah seorang juru bicaranya. Pihak kampus harus mengeluarkan biaya pengamanan US$500 ribu, sementara National Policy Institute, kelompok Spencer membayar uang sewa US$10 ribu.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Pidato Pemimpin Nasionalis AS Diwarnai Kerusuhan"
Posting Komentar