Pemerintah Minta Data Jutaan Aktivis Anti-Trump

Pemerintah Minta Data Jutaan Aktivis Anti-Trump

INILAHCOM, Washington DC - Departemen Kehakiman AS menekan perusahaan komputer Dreamhost, untuk menyerahkan data pemilik komputer yang ikut mengorganisasi kelompok anti Presiden Trump saat pelantikan awal 2017 lalu.

The New York Times mengabarkan Selasa (15/8/2017), petugas penyidik federal, FBI juga membujuk seorang hakim agar memberikan surat perintah penggeledahan ke Dreamhost. Tujuannya untuk mengidentifikasi 1,3 juta pemilik komputer yang mengakses dan mengunggah berita-berita yang dilansir kelompok anti-Trump, enam hari setelah hari pelantikan Trump.

Permintaan yang sedang diproses lewat pengadilan di Washington DC itu ditolak oleh Dreamhost. Perusahaan provider yang bermarkas di Los Angeles itu menerbitkan sebuah blog berjudul 'We Fight for the Users'. Isinya, mempertahankan informasi tentang laman disruptj20.org. Di situs itulah para aktivis mengorganisasi gerakan massa yang memblokade jalur masuk pelantikan Trump. Juga aksi-aksi protes yang digelar oleh kaum feminis, kaum gay, perubahan iklim, hak-hak imigran dan buruh. Laman itu juga memberi saran bunyi poster apa saja yang isinya mengkritik Trump. Berkat laman disruptj20.org itulah, sejumlah besar massa anti-Trump melakukan aksi protes damai.

Aksi damai itu juga diwarnai kerusuhan dan vandalisme, seperti memecahkan kaca-kaca toko dan membakar sebuah mobil limousine. Bahkan seorang di antaranya meninjau wajah Richard Spencer, seorang tokoh nasionalis kulit putih yang tengah memberikan wawancara. 200 orang ditangkap dalam gerakan protes anti-Trump.

Lacy MacAuley, aktivis yang ikut membantu mengunggah berita dan foto-foto disruptj20.org menolak permintaan pengadilan. “Permintaan itu merupakan taktik lain untuk melakukan intimidasi. Para aktivis tidak boleh takut dengan hak-hak untuk melakukan protes,” katanya. Sejumlah pendekar hukum AS juga mengecam Departemen Kehakiman yang dibawah kendali Jaksa Agung Jeff Session.

Semula, Hakim Lynn Leibovitz menentukan proses pengadilan digelar Jumat (18/8/2017), tapi ditunda entah kapan. Penundaan pengadilan itu dimaksudkan agar memberi waktu lagi bagi Hakim Ketua Robert Morin dari Pengadilan Tinggi Washington DC untuk memeriksa kembali berkas-berkas perkara kasus tersebut.


Baca Berita Selanjutnya

1 Response to "Pemerintah Minta Data Jutaan Aktivis Anti-Trump"


  1. Mohon maaf jika postingan ini menyinggung perasaan anda semua tapi saya hanya mau menceritakan pengalaman pribadi saya yang mengubah kehidupan saya menjadi sukses. Perkenalkan terlebih dahulu saya Sri Wahyuni biasa di panggil Mba Sri, TKI tinggal di kota Pontian johor Malaysia,Saya berprofesi sebagai pembantu rumah tangga, tapi saya tidak menyerah dengan keadaan saya, tetap ikhtiar.
    pengen pulang ke indonesia tapi gak ada ongkos pulang. sempat saya putus asa,gaji pun selalu di kirim ke indonesia untuk biaya anak sekolah,sedangkan hutang banyak, kebetulan teman saya buka-buka internet mendapatkan nomor hp Mbah Suro +6282354640471 katanya bisa bantu orang melunasi hutang nya melalui jalan togel dan Pesugihan Tampa Tumbal... dengan keadaan susah jadi saya coba beranikan diri hubungi dan berkenalan dengan beliau Mbah Suro, Dan saya menceritakan keadaan saya lagi susah di negri orang. Beliau menyarankan untuk mengatasi masalah perekonomian saya, baiknya melalui jalan togel saja. Dan angka yang di berikan beneran tembus ,6D dan saya dapat RM.457 ringgit selama 3X putaran. alhamdulillah terima kasih banyak ya allah atas semua rerjekimu ini. walaupun ini melalui togel

    BalasHapus