Turki Sebut Suriah Masih Punya Senjata Kimia

Turki Sebut Suriah Masih Punya Senjata Kimia

INILAHCOM, Ankara - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa temuan pihaknya menunjukkan bahwa pemerintah Suriah masih memiliki senjata kimia dan mendesak diambil langkah untuk mencegah peluang penggunaannya.

Saat berbicara kepada media kelolaan negara TRT Haber di Italia, Selasa (11/4/2017), Cavusoglu juga mengatakan pemerintahan peralihan mendesak dibutuhkan di Suriah.

Ia mengatakan ancaman penggunaan senjata kimia akan terus ada selama Presiden Bashar al-Assad tetap berkuasa.

Sementara itu, keadaan di Suriah 'menjadi perang antarbangsa' setelah rudal-rudal AS menghantam pangkalan udara negara itu, kata Komite Internasional Palang Merah.

Komite tersebut memperluas kewajiban kemanusiaan kedua pihak untuk menangani tawanan perang.

AS menembakkan rudal dari dua kapal perusaknya di Laut Tengah ke sebuah pangkalan, yang dikatakan Presiden Donald Trump sebagai tempat serangan senjata kimia maut dilancarkan pada awal April lalu.

Rangkaian tembakan rudal itu merupakan serangan langsung pertama AS terhadap pemerintahan Bashar al-Assad dalam enam tahun perang saudara.

Washington mengatakan pemerintah Suriah adalah pihak yang melakukan serangan gas beracun di Kota Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib yang dikuasai para pemberontak. Serangan menewaskan sedikitnya 70 orang, yang sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, termasuk anak-anak.

Meski demikian, komando angkatan darat Suriah telah membantah bertanggung jawab atas serangan.

Rusia pun membela sekutunya. Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pencemaran gas itu merupakan dampak dari kebocoran gudang senjata kimia milik pemberontak yang terkena serangan udara pemerintah Suriah


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Turki Sebut Suriah Masih Punya Senjata Kimia"

Posting Komentar