INILAHCOM, New York - Departemen luar negeri AS memutuskan untuk menghentikan pemberian kontribusi kepada Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-bangsa, UNFPA.
Kantor berita Reuters mengungkapkan Selasa (4/4/2017), dalam surat resmi yang disampaikan ke Senat AS, Departemen luar negeri AS menyatakan, “Kontribusi itu kami hentikan, karena UNFPA mendukung dan berpartisipasi dalam program aborsi dan sterilisasi,” bunyi surat resmi itu.
Penghentian dana tersebut, tampaknya sesuai dengan niat Presiden Donald Trump untuk memangkas sejumlah sumbangan AS ke PBB. Langkah AS itu dilakukan setelah Trump mengecam Mexico City Policy, salah satu organisasi di Mexico yang mendapat tunjangan dari badan internasional, termasuk dari UNFPA, untuk melakukan aborsi. Dalam perintah eksekutifnya 23 Januari lalu, Presiden Trump akan memangkas separuh dari sumbangan AS ke PBB yang jumlah totalnya mencapai US$1 miliar.
Dalam tanggapannya, UNFPA menyesalkan tindakan AS yang mengakhiri kontribusinya. Padahal, menurut UNFPA, dana itu digunakan untuk membantu para ibu yang dipaksa melakukan aborsi dan sterilisasi di China.
“Misi kami adalah memastikan agar setiap ibu menginginkan kehamilan. Setiap anak yang lahir dapat terselamatkan dan hidup sehat,” bunyi pernyataan itu. “Sumbangan dana dari warga AS berhasil menyelamatkan ribuan ibu hamil dari kematian, khususnya menghadapi krisis kemanusiaan dewasa ini,” sambungnya.
Presiden Donald Trump tampaknya tak ambil pusing. Sumbangan dana dari AS sebesar US$75 juta ke kantong UNFPA tetap diberhentikan. Bahkan Trump akan melakukan pemangkasan anggaran diplomasi dan bantuan luar negeri sebesar 28 persen. Termasuk bantuan asing dan bantuan ke PBB dan organisasi di bawahnya, seperti UNICEF (dana bagi para bocah), UNDP (program pembangunan), atau UNHCR (bantuan bagi pengungsi) dan program lainnya. Kontribusi AS ke PBB mencapai US$3 miliar atau lebih dari kontribusi 185 negara anggota PBB lainnya.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "AS Stop Kontribusi ke Organisasi Kependudukan PBB"
Posting Komentar