INILAHCOM, Wina - Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz berniat melarang pemakaian jilbab dan atribut Islam lainnya bagi seluruh pegawai negeri, termasuk guru sekolah.
Kantor berita Reuters mengabarkan Jumat (7/1/2017), Kurz yang berasal dari Partai Rakyat Konservatif, OVP bekerja sama menyusun RUU dengan Muna Duzdar. Nama terakhir ini adalah menteri yunior beragama Islam dan memiliki keluarga Arab, dari koalisi Demokrat Sosialis.
“Karena sekolah menjadi contoh bagi para pelajarnya, dan mampu mengaruhi kaum muda,” kata Kurz. Lagipula, lanjutnya, “Meskipun Austria dikenal sebagai negara yang ramah bagi agama apapun, namun tetap saja sekuler,” lanjut Kurz.
Bila lolos di parlemen, maka RUU baru itu lebih ketat dibandingkan hukum di Prancis atau Jerman. Sebab di Prancis, hanya menerapkan larangan berbaju hitam sekujur tubuh, tapi mengizinkan pemakaian hijab. Sedangkan di Jerman hanya menerapkan larangan bagi para guru saja, untuk mengenakan hijab atau kerudung.
Namun larangan itu tidak berlaku bagi atribut agama Kristen, seperti tanda salib atau patung yang banyak dijumpai di sekolah-sekolah Katolik Austria. “Ini semata-mata karena Austria memiliki catatan historis dan kultur kristen,” kata Kurz beralasan.
Menanggapi hal ini, jurubicara kelompok Muslim Austria, IGBIO menyatakan keberatannya dan menilai RUU itu diskriminatif. “Perlakuan diskriminatif di sekolah dan tempat kerja merupakan tindakan ilegal di Austria. Gara-gara ini, kepercayaan kami terguncang,” tutur jurubicara perempuan IGBIO. Menurutnya, larangan berjilbab bakal memberi tanda yang keliru. “Penggunaan jilbab dapat menghapus syak wasangka di antara penduduk Austria,” ujarnya.
Karena itulah, Muna Duzdar membuka diri untuk berdialog, sebelum disahkan di parlemen. “Saya terbuka untuk diskusi. Bila bicara tentang pakaian dan simbol-simbol agama, kita harus bicara untuk seluruh agama. Kami bekerja dan berdialog dengan semua komunitas agama,” tutur Muna Duzdar.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Menlu Austria Usulkan Pelarangan Jilbab"
Posting Komentar