Dari Pengusaha Properti Menuju Kursi Presiden AS

Dari Pengusaha Properti Menuju Kursi Presiden AS

SEBELUM terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sudah lama menjadi pengusaha yang paling terkenal di negara adi daya itu.

Meski sempat diperkirakan tidak akan menang dalam pemilihan presiden November 2016 lalu, kini Trump telah resmi menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-45.

Keraguan atas pencalonannya bukan hanya bersumber dari gaya kampanye yang kasar atau kebijakannya atas imigrasi, tapi juga dari masa lalu selebritinya.

Secara mengejutkan Trump unggul dalam pencalonan Partai Republik dan lebih mengejutkan lagi ketika terpilih sebagai Presiden AS mengalahkan lawannya dari Partai Republik, politisi kawakan Hillary Clinton, yang juga istri mantan presiden Bill Clinton.

Masa awal

Donald John Trump, demikian nama lengkapnya, merupakan anak keempat dari taipan properti New York, Frederick Christ 'Fred' Trump. Walau lahir dalam keluarga berada, ia diharuskan mulai bekerja sebagai pekerja rendahan dalam perusahaan ayahnya. Pada usia 13 tahun, Trump muda dikirim ke akademi militer karena kelakuan buruknya di sekolah.

Ia menjalani pendidikan di Sekolah Wharton dan Universitas Pennsylvania dan menjadi calon penerus bisnis ayahnya setelah abangnya, Fred Trump Jr, memilih menjadi pilot.



Sang abang meninggal 43 tahun karena kecanduan alkohol, yang akhirnya menjadi alasan Donald Trump menghindari alkohol dan rokok sepanjang hidupnya.

Trump mengaku terjun ke sektor properti dengan 'pinjaman kecil' sebesar US$1 juta dari ayahnya. Ia kemudian membantu ayahnya mengembangkan portofolio proyek perumahan di wilayah Dewan Kota New York City dan mengambil alih perusahaan ayahnya tahun 1971 dengan mengganti namanya menjadi Trump Organization.

Saat kematian ayahnya tahun 1999, Trump mengatakan, "Ayah saya adalah inspirasi saya."

Pengusaha besar

Trump memindahkan bisnis keluatganya dari proyek perumahan di pinggiran New York, Brooklyn dan Queen, ke pusat kota yang gemerlapan, Manhattan, dengan merombak Hotel Commdore menjadi Grand Hyatt.

Ia juga membangun gedung bertingkat 68 di New York yang terkenal yakni Trump Tower di Fifth Avenue, yang merupakan jalan paling terkenal di AS.



Beberapa properti yang menggunakan nama Trump menyusul, seperti Trump Place, Trump World Tower, Trump International Hotel and Tower, sebelum merambah ke negara-negara lain dengan Trump Towers di Mumbai, Istanbul, dan Filipina.

Trump sempat mengembangkan hotel dan kasino namun perluasan sektor bisnisnya ini sampai menyebabkan pada pengajuan empat kebangkutan, untuk bisnis dan bukan sebagai pribadi.

Sektor lain yang juga dirambahnya adalah dunia hiburan. Sejak 1996 hingga 2015, ia merupakan pemilik hak penyelenggaraan kontes Miss Universe, Miss USA, dan Miss Teen USA .

Tahun 2003 dia memulai siaran TV di NBC, dalam acara The Apprentice, yang menampilkan kontestan bersaing untuk mendapat pekerjaan di kerajaan bisnis Trump.

Trump ikut langsung mengantarkan acara itu selama 14 musim dan dalam pernyataan keuangannya dia mengaku mendapat bayaran total US$213 juta atau sekitar Rp2,8 triliun.

Masih ada lagi beberapa buku karyanya dan bisnis jaringan penjualan berbagai produk, mulai dari dasi sampai air botol.

Menurut Majalah Forbes, kekayaannya mencapai US$3,7 miliar namun Trump berulang kali mengatakan nilainya sekitar tiga kali lipat lebih tinggi: atau US$10 miliar yang kalau dirupiahkan mencapai sekitar Rp135 triliun.

Sebagai suami dan ayah

Trump menikah tiga kali, namun yang paling terkenal adalah pernikahan dengan istri pertamanya, Ivana Zelnickova, seorang atlet dan model asal Ceko.

Mereka dikarunia tiga anak --Donald Jr, Ivanka, dan Eric-- sebelum bercerai tahun 1990 yang diiringi dengan perdebatan hukum yang menjadi berita di sejumlah media.



Beberapa berita melaporkan Trump bertindak kejam kepada Ivana, yang belakangan menanggapinya dengan tidak serius.

Tahun 1993, Trump menikah dengan Marla Maples, bintang film dan TV, dengan dikaruniai seorang putri, Tiffany, sebelum bercerai enam tahun kemudian.

Istrinya saat ini adalah Melania Knauss, seorang model, yang dinikahi tahun 2005 dan memiliki seorang putra, Barron William Trump.

Ketiga anaknya dari pernikahan pertama dengan Ivana, membantu Trump dalam mengelola kerajaan bisnisnya.

Pencalonan presiden AS

Trump sudah mengungkapkan keingingan untuk mencalonkan diri sebagai presiden sejak tahun 1987 dan dalam pemilihan presiden 2000 tampil sebagai calon dari Partai Reformasi.

Setelah pemilihan 2008, ia menjadi anggota yang paling aktif dari gerakan yang diberi julukan 'birther', yang mempertanyakan apakah memang Presiden Barack Obama lahir di AS.



Keraguan itu langsung ditegaskan: Obama lahir di Hawaii dan Trump akhirnya mengakui tidak ada unsur kebenaran atas pertanyaan yang dilontarkannya walau dia tidak meminta maaf secara tegas.

Pada Juni 2015, Trump secara resmi mengumumkan ikut dalam persaingan menuju Gedung Putihh.

"Kita memerlukan seseorang yang akan membawa negara ini besar kembali. Kita bisa melakukannya," jelasnya saat mengumumkan pencalonan seraya menambahkan sebagai bakal calon presiden, ia tidak perlu menggalang dana dan merupakan calon 'dari luar' yang sempurna.

Di bawah jargon 'Make America Great Again' atau 'Membuat Amerika Hebat Kembali', Trump meluncurkan kampanye yang dibangun dari janji untuk memperkuat perekonomian negara, membangun dinding pemisah di perbatasan AS dan Meksiko, serta larangan imigrasi sementara atas umat Muslim 'sampai para anggora parlemen mengetahui apa yang terjadi'.

Walau berlangsung protes besar menentang pencalonannya, ia mengalahkan saingan kuatnya di Partai Republik, Ted Cruz dan Marco Rubio, untuk menjadi calon dari partai tersebut.

Pemenang pilpres

Kampanye Trump penuh dengan kontroversi, antara lain dengan munculnya rekaman dari tahun 2005 yang menunjukkan dia berkomentar buruk tentang perempuan maupun komentar dari para anggota Partai Republik bahwa dia tidak layak menjadi pemimpin AS.



Namun ia berulang kali menegaskan kepada para pendukungnya bahwa ia akan membuktikan kesalahan jajak pendapat, yang hampir semuanya memperlihatkan kemenangan Hillary Clinton.

Trump juga berulang kali menyampaikan bahwa kemenangannya dalam pemilihan presiden akan mengguncang kemapanan politik di Washington.

Sebagian besar pengamat juga berpendapat peluangnya untuk menang kecil walau Trump seperti mendapat dorongan setelah FBI --sepekan lebih menjelang pemungutan suara-- memutuskan untuk kembali memeriksa penggunaan email pribadi Hillary Clinton ketika masih menjabat menteri luar negeri.

Kemenangannya memicu unjuk rasa di beberapa tempat di AS, namun para pendukungnya akhirnya --dua hari setelah pemilihan presiden-- menyaksikan ia berada di kantor presiden Oval Office, Gedung Putih, ketika bertemu dengan Presiden Obama untuk membahas proses peralihan.

Donald Trump akan menjadi presiden terpilih pertama yang belum pernah menjabat di pemerintahan maupun berdinas di militer, sehingga ia sebenarnya sudah membuat sejarah sebelum dilantik sebagai Presiden AS ke-45 pada Jumat, 20 Januari 2017. (sumber: BBC/ ikh)


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Dari Pengusaha Properti Menuju Kursi Presiden AS"

Posting Komentar