Rusia, Iran dan Turki Jadi Penjamin Krisis Suriah

Rusia, Iran dan Turki Jadi Penjamin Krisis Suriah

INILAHCOM, Moskow - Rusia, Iran dan Turki menyatakan bersedia menjadi penjamin bagi penyelesaian damai antara Suriah dan kelompok oposisi.

Kantor berita Associated Press mengabarkan, hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moscow, Selasa (20/12/2016). Pengumuman itu, sekaligus mementahkan peranan Turki dalam krisis di Suriah kali ini. Rusia mendukung Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, sedangkan Turki mendukung kelompok pemberontak.

Pembicaraan yang berlangsung di Moskow, Ibukota Rusia itu, menjadi tanda bahwa perundingan damai yang selama ini tidak melibatkan AS, tetap dijalankan. Sementara itu di Aleppo konvoi bus memasuki Aleppo Timur lagi untuk mengevakuasi para pemberontak dan warga sipil.

Ahmad Primo, seorang aktivis media oposisi menjelaskan, iring-iringan bis itu merupakan konvoi terakhir yang meninggalkan kawasan tersebut. Ahmad Primo yang berbicara dari Kota Rashideen, memperkirakan sedikitnya 2 ribu jiwa masih menunggu dievakuasi. Sebuah organisasi non-profit, Observatori untuk Hak Asasi menjelaskan 60 bis telah dikirim untuk mengungsikan 3 ribu gerilyawan bersenjata dan penduduk sipil.

Rami Abdurrahman juru bicara organisasi itu, memperkirakan 17 ribu warga sipil dan 5 ribu pejuang bersenjata telah meninggalkan Aleppo. Sementara Komisi Internasional Palang Merah yang mengawasi jalannya evakuasi menyebutkan 25 ribu orang masih tertinggal. Pemerintah Turki menyebut masih 37 ribu jiwa yang perlu ditolong.

Langkah evakuasi itu merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata. Pemberontak Suriah yang menguasia kawasan Timur Aleppo bersedia membebaskan 2 ribu warga meninggalkan kawasan di Foua dan Kfarva. Sebagai imbalan, warga sipil dan pemberontak dibiarkan meninggalkan Aleppo.

Pembebasan Aleppo menjadi tonggak kemenangan bagi Presiden Bashar al-Ashad, sejak pemberontakan berlangsung 2011 lalu. Ratusan ribu warga Suriah menjadi korban perang, dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Kelompok oposisi masih menguasai Utara Provinsi Idlib dan sejumlah teritorial lainnya di Suriah.


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Rusia, Iran dan Turki Jadi Penjamin Krisis Suriah"

Posting Komentar