INILAHCOM, Bangui - Setidaknya 100 nyawa melayang di Republik Afrika Tengah menurut laporan misi penjaga perdamaian PBB MINUSCA, Rabu (14/12/2016). Pelanggaran HAM di tempat itu kian mengkhawatirkan sejak Agustus lalu, dengan sedikitnya 100 nyawa melayang,
"Sejak Agustus 2016, MINUSCA mencatat lonjakan jumlah pelanggaran yang dilakukan berbagai faksi mantan pemberontak Seleka, milisi anti-Balaka dan sekutu mereka," menurut pernyataan MINUSCA.
"Insiden tersebut menyebabkan sedikitnya 100 orang tewas," menurut keterangan misi tersebut lansir AFP.
Laporan tersebut diumumkan dua pekan setelah Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada 29 November meminta para kelompok bersenjata untuk segera menghentikan aksi kekerasan.
Afrika Tengah masih belum bangkit dari perang saudara yang meletus pada 2013 menyusul penggulingan mantan presiden Francois Bozize, yang beragama Kristen, oleh pemberontak muslim Seleka.
Kudeta menyulut berdirinya milisi sipil anti-Balaka (anti-parang), yang sebagian besar beranggotakan warga Kristen dan menyerang warga muslim. Kedua belah pihak melakukan berbagai pelanggaran HAM.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Pelanggaran HAM di Afrika Tengah Renggut 100 Jiwa"
Posting Komentar