Takut Trump Menang, Muslim AS Coblos Hillary

Takut Trump Menang, Muslim AS Coblos Hillary

INILAHCOM, New York - Di Pilpres AS 8 November ini, Muslim di negara itu diserukan agar ramai-ramai memilih Hillary Clinton dan 'solid dalam memberi suara' kepada calon presiden dari Partai Demokrat tersebut, karena khawatir calon dari Partai Republik, Donald Trump terpilih.

Hal itu diungkapkan oleh imam masjid Indonesia di New York dan Washington DC, seperti diwartakan BBC.

Rakyat AS akan memilih antara Hillary Clinton dan Donald Trump dalam pemilihan presiden yang disebut oleh imam masjid Indonesia di New York, Shamsi Ali, sebagai pemilihan presiden yang 'luar biasa'. Kampanye dua calon ini diwarnai dengan debat panas dan saling tuduh terkait sejumlah isu.

"Pemilu kali ini luar biasa. Saya melihat masing-masing komunitas kampanye besar-besaran. Komunitas Muslim misalnya bekerja sama dengan perusahaan mobil di beberapa tempat untuk memberikan fasilitas gratis kepada Muslim yang ingin berangkat dan memilih," kata Shamsi Ali.

"Pemilu ini at stake (dipertaruhkan), dalam situasi yang harus diantisipasi karena adanya kandidat yang kurang bersahabat dan jelas terbuka dengan ketidaksahabatan itu (terhadap Muslim), sehingga komunitas Muslim dan inter faith partners yang punya concern yang sama (bekerja sama) agar hal ini tak terjadi," tambahnya.

Sementara itu imam di Imaam Centre, Washington DC, Fahmi Zubir mengatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, banyak organisasi Muslim dan juga lintas agama menyerukan kepada komunitas masing-masing untuk memilih pada 8 November.

"Banyak aktivitas, seperti seminar dan aktivitas pemuda Muslim lain mengangkat bagaimana pentingnya kita vote dan antisipasi Islamofobia... yang penting kita vote dan yang penting bukan Trump," kata Fahmi Zubir.

Ia juga mengatakan yang juga khawatir adalah komunitas agama lain seperti Yahudi, yang khawatir Islamofobia akan merambat ke kekerasan terhadap pemeluk agama lain.

Kampanye Hillary dan Trump merupakan salah satu yang terpanas dalam sejarah pemilu AS. Selain berdasarkan suara terbanyak, pemilihan presiden AS menggunakan sistem yang disebut electoral college, atau sekelompok orang yang disusun berdasarkan jumlah penduduk.

Secara total terdapat 538 kelompok dan untuk menang, seorang calon harus mendapatkan 270. Sejumlah negara bagian seperti Florida, Pennsylvania dan Ohio dikenal sebagai kawasan battleground atau negara bagian yang belum menentukan pilihan.

Di negara bagian battleground ini, beberapa komunitas Muslim bekerja sama dengan perusahaan transportasi untuk memastikan mereka memilih.

"Misalnya di Pennsylvania, daerah battleground, ada kerja sama dengan perusahaan transportasi... Ini sesuatu yang baru, tahun-tahun sebelumnya tak terjadi. Ini crucial (penting) karena akan menentukan tidak saja wajah Amerika dan akan menentukan wajah dunia. Komunitas Muslim punya tanggung jawab besar untuk menentukan juga ke mana di masa depan," kata Shamsi Ali.


Baca Berita Selanjutnya

Related Posts :

0 Response to "Takut Trump Menang, Muslim AS Coblos Hillary"

Posting Komentar