Persaingan Hillary dan Trump Kian Sengit

Persaingan Hillary dan Trump Kian Sengit

INILAHCOM, New York - Persaingan menuju Gedung Putih antara Hillary Clinton melawan Donald Trump kian sengit, setelah beberapa negara bagian suara mengambang yang harus dimenangkan Trump berubah dari semula mendukung Hillary menjadi mengambang kembali, demikian kesimpulan survei terbaru Reuters/Ipsos.

Kedua calon presiden kini berimbang di Florida dan North Carolina, namun Hillary memimpin tipis di Michigan. Kedua kandidat bertarung sengit memperebutkan Ohio, tapi Hillary dipastikan akan memenangkan Pennsylvania.

Hillary memang menjadi favorit pemenang Pemilu 8 November, namun Trump tengah menuju rute menang juga, khususnya jika ada penurunan pemilih Afrika-Amerika dari level Pemilu 2012.

Meski demikian, Trump tetap harus memenangkan Florida dan North Carolina. Hillary sendiri bisa kalah di kedua negara bagian, tetapi masih bisa menang.

Menurut perkiraan States of the Nation Project, Hillary diprediksi 90% memenangkan 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk menjadi pemenang pilpres. Kemungkinan itu turun dari 95% yang dicapai pekan lalu.

Jika Pemilu diadakan hari ini, maka Hillary akan meraup 256 suara elektoral dan maksimal 302 suara elektoral, sedangkan Trump hanya 236 suara elektoral.

Pekan lalu, Hillary diperkirakan mendapatkan 278 suara elektoral dan total suara elektoral 320, sedangkan Trump 218 suara elektoral.

States of the Nation Project oleh Reuters/Ipsos itu adalah survei terhadap 15 ribu orang setiap pekan dari seluruh 50 negara bagian, plus Washington DC.

Pada tracking poll harian Reuters/Ipsos dari 28 Oktober sampai 1 November, Hillary memimpin Trump sampai 6% poin.

Hillary patut khawatir karena di antara pemilih yang sudah memberikan suara pada pemungutan suara dini, dia hanya memimpin Trump dengan marjin 8%.

Padahal pada Pemilu 2012, Presiden Barack Obama memimpin 11% dari lawannya ketika itu Mitt Romney. Selisih Obama-Romney ini kemudian menipis menjadi 6 poin sehari sebelum pemugutan suara, demikian laporan Reuters.


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Persaingan Hillary dan Trump Kian Sengit"

Posting Komentar