INILAHCOM, Melbourne - Pelaku aksi bakar diri di sebuah bank di Australia pada Jumat (18/11/2016), diidentifikasi sebagai seorang pencari suaka asal Myanmar.
Insiden yang terjadi di Commonwealth Bank cabang Springvale, di pinggiran Melbourne itu mengakibatkan 26 orang lainnya terluka.
Sang pelaku dilaporkan menderita luka bakar dan kini masih dirawat di sebuah rumah sakit dengan penjagaan ketat.
Insiden yang terjadi di Commonwealth Bank cabang Springvale, di pinggiran Melbourne itu mengakibatkan 26 orang lainnya terluka.
Baca juga: Pria Bakar Diri dalam Bank, 2 Orang Luka Parah
Mengutip BBC, pelaku yang merupakan seorang pria berusia 21 tahun itu mendarat di Australia dengan perahu tiga tahun yang lalu dan dilepaskan dari tahanan sambil menunggu keputusan pengadilan tentang kasusnya.
Dilaporkan ia sudah datang ke bank itu hari Rabu (16/11/2016) untuk menarik uang tunjangan sebagai pencari suaka, namun tunjangan itu belum masuk rekening banknya.
Dua hari kemudian, di bank itu pria yang dikenal teman-temannya sebagai Noor, membakar diri setelah menyiram dirinya sendiri dengan bensin.
Lima orang di sekitarnya menderita luka bakar dan 21 lainnya dirawat karena menghirup asap.
Video yang diambil oleh saksi mata segera setelah kejadian menunjukkan kobaran api di dalam cabang bank dan kepulan asap hitam tebal, lapor ABC News.
Tersangka tiba di Australia sebagai bocah tanpa pendamping dan sedang menunggu penerimaan visa pengungsi.
Pria itu dilaporkan berasal dari keluarga campuran Muslim. Meskipun ia setengah Rohingya, suku Muslim yang ditolak kewarganegaraan dan kebebasan bergeraknya oleh pemerintah Myanmar, dulunya ia dilaporkan tinggal di Myanmar selatan. Dia sempat ditahan di kamp di Pulau Natal di Samudera Hindia sebelum dipindahkan ke Melbourne.
Presiden Organisasi Rohingya Burma Australia, Habib Habib, mengatakan kepada harian Age: "Dia orang yang menderita dan teman-temannya mengatakan tunjangan kesejahteraannya tidak datang dan dia tidak bisa membayar sewa (tempat tinggal)."
Dia kembali ke bank setiap hari setelah dua hari sebelumnya mengetahui bahwa uang itu tak masuk rekeningnya.
Habib mengatakan: "Sistem ini membuat mereka semua gila. Mereka berada dalam ketidakpastian."
Pengacara para pengungsi dan pencari suaka, Pamela Curr mengatakan kepada koran Age bahwa orang itu juga diketahui menderita gangguan mental.
Departemen imigrasi telah mendirikan sistem jalur cepat untuk memproses sekitar 30.000 klaim suaka. Pamela Curr mengatakan hal ini telah menyebabkan ketidakpastian di masyarakat.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce mengungkapkan keprihatinan bagi mereka yang terbakar dalam insiden itu.
"Mungkin ia telah kehilangan akalnya. Hanya orang yang kehilangan akal yang bisa melakukan sesuatu yang begitu kejam," kata Joyce.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Pelaku Bakar Diri di Bank Adalah Pencari Suaka"
Posting Komentar