INILAHCOM, Berlin - Seorang perwira intelijen Jerman ditangkap karena diduga ikut menyusun rencana kelompok Islam mengebom markas intelijen Jerman di Cologne.
The Telegraph mengabarkan Selasa (29/11/2016), perwira berusia 51 tahun dan tak disebut namanya itu “Mengungkapkan sebagian pengakuannya tentang rencana itu,” tulis Der Spiegel. Perwira intelijen itu mencoba membobol informasi sensitif milik BfV, agen rahasia Jerman, yang dapat mengancam keamanan intelijen Jerman. “Dia mengeluarkan komentar dan kata-kata Islami menggunakan nama samaran, dan menawarkan informasi internal dalam komunikasi dengan kelompok militan,” kata Juru Bicara BfV.
Dalam sebuah chatting lain, perwira tersebut berhasil menemukan seorang militan Islam dan tersangka pengebom yang akan direkrutnya ke dalam markas intelijen Jerman. “Mereka kemudian menyusun rencana melancarkan serangan bom kepada 'Non-Muslim' dan menyerang markas intelijen Jerman menggunakan 'Asma Allah'', tutur Juru Bicara BfV.
Perwira intelijen itu juga mencoba berkawan dengan Mohamed Mahmoud, pemimpin ISIS di Austria dan pemimpin kelompok teror Levant. Perwira Jerman itu menggunakan nama samaran untuk melakukan kegiatannya, sebelum ditangkap. Bahkan, sebelum diringkus, dia menunjukkan gerak-gerik mencurigakan. “Pihak keluarganya mengaku tidak tahu menahu bahwa dia memeluk agama Islam dua tahun lalu, dan berubah menjadi radikal,” tutur Juru Bicara BfV.
Badan Intelijen BfV memperkirakan terdapat 40 ribu warga Islam di Jerman, termasuk 9.200 di antaranya beraliran ultra konservatif Islam. Seperti Salafis. “Kami menjadi target kelompok teroris Islam dan kami yakin, ISIS serta organisasi teroris lainnya akan melakukan serangan di Jerman, bila ada kesempatan,” ujar Georg Maasen, pemimpin BfV kepada Reuters awal November silam.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Kasus Bom Markas Intel, Perwira Jerman Ditangkap"
Posting Komentar