Tiga Pembantu Trump Diduga Terkait Intelijen Rusia

Tiga Pembantu Trump Diduga Terkait Intelijen Rusia

INILAHCOM, Washington DC - Tiga orang pembantu dekat Donald Trump diduga keras punya hubungan erat dengan Rusia dan berperan meretas jaringan komputer Partai Demokrat.

Business Insider mengabarkan Jumat (14/10/2016), hal itu diungkapkan Michael Morell, bekas deputi CIA. “Saya khawatir dengan Paul Manaforts, Roger Stones dan Carter Pages yang menjadi pembantu dekat Donald Trump,” kata Morrell. “Jangan-jangan mereka punya hubungan dekat dan finansial dengan Rusia. Malah mereka bekerja demi Rusia,” sambung Morrell.

Seperti diketahui, Paul Manaforts adalah manajer kampanye Donald Trump. Sedang dua lainnya adalah penasehat kandidat Republik tersebut.

Michael Morrell yang menjadi pendukung Hillary Clinton itu, menambahkan, “Saya yakin, Donald Trump akrab dengan Putin karena jadi korban tipu daya. Putin tahu bagaimana membuat Trump tersanjung,” tambah Michael Morrell. Tentang aksi pembobolan data Partai Demokrat, Morrell menjelaskan, “Aksi itu berdampak sangat besar dan merugikan salah seorang kandidat,” kata Morrel tanpa menyebut Hillary Clinton.

Meski tuduhan itu dibantah Donald Trump, namun Michael Morrell tambah kencang suaranya. “Yang melakukan operasi ini bukan intelijen Rusia,” kata Morrel. “Ini merupakan operasi tingkat tinggi Pemerintah Moskow. Keterlibatan Putin sebagai ahli intelijen sangat jelas. Saya seratus persen yakin bahwa dia tahu semua itu. Dia menyetujui malah dia yang memimpin operasi itu,” kata Michael Morrell, bekas deputi CIA yang mengetahui seluk beluk kegiatan intelijen dan mata-mata.


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Tiga Pembantu Trump Diduga Terkait Intelijen Rusia"

Posting Komentar