Thailand Minta YouTube Hapus Video Lecehkan Raja

Thailand Minta YouTube Hapus Video Lecehkan Raja

INILAHCOM, Bangkok - Prajin Juntong, deputi perdana menteri Thailand menemui para pejabat Google dan YouTube menghapus rekaman video yang melecehkan keluarga kerajaan Thai.

The Guardian mengungkapkan Senin (24/10/2016), kepada para wartawan Prajin Juntong mengakui telah menemui perwakilan Google di Bangkok Jumat pekan lalu. “Bila ada situs yang tidak senonoh, mereka akan menghubungi kami dan mencabut rekaman videonya,” tutur Prajin Juntong.

Pihak Google mengakui pihaknya selalu konsisten sikapnya terhadap kebijaksanaan untuk memenuhi permintaan sejumlah negara seluruh dunia. “Kami belum mengubah untuk Thailand,” bunyi pernyataan resmi Google. “Kami meminta seluruh negara di dunia memberitahu kami, video mana saja yang dinilai ilegal,” sambung Google.

Langkah itu dilakukan Pemerintah Junta Militer Thailand, untuk menghormati mendiang Raja Bhumibol Adulyadej yang wafat di usia 88 tahun 13 Oktober lalu. Pemerintah Thailand menetapkan hari berkabung selama 30 hari di seluruh negeri, dan warga Thailand diminta mengenakan pakaian hitam. Sejumlah perusahaan ikut menujukkan solidaritasnya, termasuk Google yang mengganti logonya dengan warna hitam.

Pekan lalu, Departemen Kehakiman menegaskan, warga Thai yang menghina monarki  perlu diberi sanksi sosial. Seorang perempuan yang dituduh melecehkan Raja Bhumibol di akun Facebooknya, diminta berlutut di depan potret raja, di depan sebuah pos polisi, disaksikan banyak orang yang berteriak-teriak menyalahkan perempuan itu.

 


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Thailand Minta YouTube Hapus Video Lecehkan Raja"

Posting Komentar