INILAHCOM, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Amerika Serikat dan sekutunya berusaha merusak stabilitas di kawasan Timur Tengah.
“Retorika politik ini tidak ada signifikansinya dan tidak bisa dianggap sebagai situasi sesungguhnya di Suriah. Kami sudah melangkah maju dengan menawarkan pengerahan pasukan untuk mengawal konvoi bantuan kemanusiaan di Aleppo, tetapi Barat menuduh kami melakukan kejahatan perang,” ujar Putin seperti dilansir RT.
Ia juga menuduh Barat tengah mempertunjukan permainan politik di Suriah alih-alih mencari solusi masalah.
Putin menyebut fenomena Arab Spring pada 2011 sebagai titik awal ketegangan yang mendominasi Dunia Islam.
“Saya yakin bahwa tanggung jawab atas apa yang terjadi di Suriah dan Timur Tengah pada umumnya berada di pundak kawan kami, AS dan sekutu-sekutunya, termasuk sejumlah negara Eropa. Ingat bagaimana setiap orang mendukung Arab Spring? Anda lihat hasilnya sekarang,” sambungnya.
Putin mengakui bahwa sebelum Arab Spring, negara-negara di Timur Tengah bukan contoh yang baik akan praktik demokrasi. Timur Tengah juga disebutnya memang butuh sebuah inspirasi. Namun, pada akhirnya Arab Spring hanya menghasilkan terorisme di Eropa.
“Negara-negara ini tidak menunjukkan tanda-tanda terorisme. Mereka bukan ancaman bagi Paris, Belgia, Rusia, atau AS. Sekarang mereka adalah sumber teroris. Ini yang kita tengah perjuangkan di Suriah agar mereka tidak menjadi sumber terorisme baru,” pungkas Putin.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Putin: AS Merusak Stabilitas di Timur Tengah"
Posting Komentar