INILAHCOM, Libreville - Pemilihan Presiden di Gabon berakhir dengan kerusuhan setelah massa pendukung calon oposisi Jean Ping membakar gedung parlemen. Aksi anarkis ini dilakukan setelah Presiden Ali Bongo mendeklarasikan diri sebagai pemenang pemilihan presiden.
Petugas kepolisian telah berusaha menggunakan gas air mata dan meriam air guna membubarkan aksi demonstrasi besar-besaran.
Dalam pemilu kali ini, Bongo mengklaim telah memenangkan 49,8% suara, sedangkan Ping, memperoleh 48,2% suara atau hanya dengan selisih 5.594 suara.Terkait hasil tersebut, Ping mempersoalkan hasil tersebut dan tidak menerima angka yang disebutkan calon petahana.
Dalam demonstrasi ini, saksi mata mengatakan api dan asap terlihat membubung dari bangunan parlemen di ibu Kota Gabon, Libreville. Pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pendukung Ping, yang mencoba masuk menuju markas komisi pemilihan umum (Cenap).
Blanche Simonny, salah satu pendukung Jean Ping dan anggota kelompok masyarakat sipil Ca Suffit Comme Ca mengatakan ribuan orang telah berkumpul di markas oposisi sebelum memulai pawai menuju komisi. Ia juga menyebut asap tebal sudah mengepul yang berasal dari ban yang dibakar di jalan-jalan.
Hingga saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari Cenap, setelah Menteri Dalam Negeri Pacome Moubelet-Boubeya mengumumkan hasil pemilihan Presiden Gabon.
Delegasi yang mewakili oposisi di komisi mundur dari penghitungan suara dan menolak untuk menandatangani surat-surat yang memvalidasi kemenangan Bongo, demikian sebagaimana BBC melaporkan.
Sebelum memasuki dunia politik, Ping adalah seorang diplomat, yang menjabat sebagai ketua Komisi Uni Afrika. Pada 2009, Bongo diketahui telah mengambil alih jabatan dari ayahnya, yang berkuasa pada 1967.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Saling Klaim, Pemilihan Presiden Gabon Rusuh"
Posting Komentar