Pecatur AS Tak Mau Tanding di Iran Jika Berhijab

Pecatur AS Tak Mau Tanding di Iran Jika Berhijab

INILAHCOM, Washington DC - Nazi Paikidze-Barnes, juara catur dunia perempuan bertekad tidak ikut dalam turnamen kejuaraan catur di Iran, karena tidak bersedia mengenakan Jilbab.

Kepada CNN Jumat (30/9/2016), Nazi Paikidze-Barnes menjelaskan keharusan mengenakan jilbab tidak dapat diterima. “Iran telah beberapa kali menjadi tuan rumah pertandingan lain sebelumnya, dan kaum perempuan dipaksa mengenakan jilbab,” tutur Nazi. Padahal, larangan itu, menurut Nazi, penerapan jilbab adalah urusan agama dan diskriminasi seks.

Nazi Paikidza-Barnes menegaskan bila arena pertandingan tidak dipindahkan, “Maka saya tidak mau berpartisipatsi,” tutur Nazi Paikidze-Barnes mengomentari pertandingan catur dunia yang digelar Februari tahun depan. Nazi merasa sangat terhormat dapat mewakili AS dalam Pertandingan Catur Dunia itu. “Tapi dia tidak bisa hadir karena agama, dan isu politik. Mengecewakan,” kata Nazi Paikidza-Barnes.

Sejauh ini, Susan Polger, ketua FIDE, komisi catur perempuan, mengaku tak menerima keberatan dari pemain negara lainnya. “Bila ada keberatan, maka pihak FIDE akan menangani secara profesional dan diplomatis,” kata Susan Polger.

Sementara itu, menurut Jurubicara FIDE, Iran adalah satu-satunya negara yang mengajukan tawaran untuk menggelar pertandingan catur dunia perempuan itu. “Dari 150 anggota federasi FIDE, tidak ada yang keberatan dengan prasyarat yang diajukan Iran,” tuturnya. Namun demikian, FIDE akan meninjau kembali segala kemungkinan agar para pemain nyaman bermain catur, dan akan mendiskusikan kasus ini dengan pihak Iran dalam pertemuan pekan depan.


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Pecatur AS Tak Mau Tanding di Iran Jika Berhijab"

Posting Komentar