Partai Oposisi Jepang Pilih Pemimpin Perempuan

Partai Oposisi Jepang Pilih Pemimpin Perempuan

INILAHCOM, Tokyo - Partai Demokratik yang merupakan partai oposisi di Jepang, untuk pertama kalinya memilih sosok seorang perempuan untuk menjadi pemimpin.

Dia adalah Renho, yang menang telak dalam pemilihan ketua partai meskipun diwarnai kontroversi karena ia memegang kewarganegaraan ganda, Jepang dan Taiwan.

Perempuan 48 tahun ini berharap dapat memperbaiki citra partainya yang babak belur tiga tahun setelah dilanda pertikaian, perubahan kebijakan secara tiba-tiba, dan janji tidak ditepati sehingga Perdana Menteri Shinzo Abe bersama Partai Demokratik Liberal (LDP) menang telak dalam pemilihan umum 2012.

Mengutip BBC, dalam pidatonya di hadapan para anggota partai, Renho mengakui memang amat sulit bersaing melawan partai yang berkuasa di bawah pimpinan PM Abe. Namun demikian, lanjutnya, Partai Demokratik bertekad menjadi partai yang berkuasa.

"Saya ingin menyerukan kepada semua orang untuk bergabung bersama saya untuk menjadikan partai ini sebagai partai yang tidak hanya kritis, tetapi menyarankan, menciptakan, dan berjuang untuk menjadikan negara kita sebagaimana yang kita kehendaki, sehingga suatu hari kita akan menjadi pilihan rakyat Jepang," tegas Renho pada Kamis (15/9/2016).

Mantan model dan juga jurnalis televisi ini diketahui memiliki dua kewarganegaraan, yakni jepang dan Taiwan. Ia dilahirkan dari pasangan seorang ibu warga negara Jepang dan ayah warga negara Taiwan.

Undang-undang mengharuskan pemilik dua kewarganegaraan memilih salah satu saat berusia 22 tahun, dan ketika memilih Jepang maka ia harus meninggalkan kewarganegaraan lain. Namun, tidak ada hukuman bagi yang tidak melakukan apa pun.

Renho sebelumnya meyakini bahwa dokumen untuk meninggalkan kewarganegaraan Taiwan sudah lengkap ketika dia masih remaja, namun baru-baru ini diberitahu oleh Kedutaan Taiwan di Jepang bahwa kewarganegaraan Taiwan-nya masih valid.

"Saya ingin meminta maaf atas kesalahan baru-baru ini dikarena oleh ketidakjelasan catatan dan statemen saya," kata politikus perempuan itu menjelang pemungutan suara.

Renho tercatat sebagai perempuan ketiga di Jepang yang menjadi orang penting selama beberapa bulan terakhir. Dua perempuan lainnya adalah Menteri Pertahanan Tomomi Inada dan Gubernur Tokyo Yuriko Koike.


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Partai Oposisi Jepang Pilih Pemimpin Perempuan"

Posting Komentar