INILAHCOM, Amsterdam - Partai Kebebasan, sebuah partai sayap kanan di Belanda, menuntut sejumlah larangan bagi warga Muslim di negara itu.
Politico.eu melaporkan Jumat (26/8/2016), dalam manifesto yang tercantum dalam rencana lima tahun 2012-2017, Partai Kebebasan menuliskan sejumlah langkah yang menghapus 'Islamisasi' di Belanda.
Di antaranya, menutup masjid-masjid dan sekolah Islam, mengamankan perbatasan, melarang al-Quran, menutup pusat-pusat asilum dan pengungsi, melarang kaum migran Muslim masuk ke Belanda serta melarang perempuan Muslim mengenakan kerudung.
Manifesto yang diluncurkan Geert Wilders itu mendukung referendum gaya Brexit terhadap Belanda agar melepaskan diri dari Uni Eropa. Di samping itu, Geert Wilders juga berniat untuk meningkatkan anggaran bagi polisi dan pertahanan serta menghapus bantuan asing.
Manifesto politik Partai Kebebasan itu dikeluarkan bersama tiga partai Belanda lainnya, menjelang pemilu legislatif yang rencananya diselenggarakan Maret 2017 nanti. Geert Wilders akan menyimpan manifesto politik yang hanya terdiri dari satu lembar itu.
“Nantinya, manifesto itu akan disertakan bersama dokumen lain yang berisi usulan belanja negara,” tulis harian Belanda, De Volkskrant.
Jesse Klaver, pimpinan Partai Hijau Belanda, mengejek Manifesto politik Partai Kebebasan itu. Lewat akun Twitter-nya, Jesse Klever mengunggah video satire yang menyebut Geert Wilders ingin menyingkirkan kelompok kiri. Seperti halnya yang dilakukan para politikus sayap kanan yang menghabiskan anggaran belanja di bidang pemberian dana bantuan dan kebudayaan.
Sebuah jajak pendapat yang digelar IPSOS menyebutkan, Partai Kebebasan bakal menjadi partai terkuat di parlemen Belanda, dan merebut 25 dari 30 kursi. Lebih besar 12 kursi dari perolehan kursi sekarang. Namun Partai Kebebasan tampaknya harus bergulat untuk mempertahankan koalisi dengan partai lainnya.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Partai Kebebasan Ingin Hapus Islamisasi di Belanda"
Posting Komentar