INILAHCOM, Istanbul - Pemerintah Turki mengecam keras Jerman dan menyebut negara tersebut 'tidak demokratis' setelah melarang Presiden Recep Tayyip Erdogan berpidato melalui sambungan video di kota Koln pada Minggu (31/7/2016).
Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, mengatakan pelarangan pidato Erdogan tidak bisa diterima dan merupakan 'pelarangan atas kebebasan mengeluarkan pendapat dan kebebasan berserikat'.
Pemerintah Jerman melarang sambutan atau pidato oleh tokoh-tokoh dari luar negeri, dengan mengatakan langkah tersebut bisa memicu ketegangan politik, menyusul kudeta yang gagal di Turki beberapa waktu lalu.
"Tak ada tempat untuk mereka yang ingin membawa ketegangan politik dalam negeri Turki ke Jerman," kata Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, seperti dilansir BBC.
Di Turki sendiri, pemerintah mengumumkan pemberhentian hampir 1.400 anggota angkatan bersenjata dengan tuduhan terlibat dalam upaya kudeta militer yang gagal.
Pada hari Sabtu (30/7/2016), Presiden Erdogan mengumumkan langkah-langkah untuk menempatkan militer di bawah kontrol pemerintah.
Terjadi upaya kudeta militer di Turki pada 15 Juli 2016, yang menewaskan setidaknya 246 orang.
Pemerintahan Erdogan menuduh bahwa kudeta ini didalangi oleh Fetullah Gulen, namun ulama Turki yang kini menetap di AS itu mengecam kudeta dan menegaskan bahwa dirinya tidak ada kaitan sama sekali. [ikh]
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Larang Erdogan Pidato, Jerman Dikecam Turki"
Posting Komentar