INILAHCOM, Amman - Sebanyak 75 ribu pengungsi Suriah terperangkap di gurun pasir di luar perbatasan, setelah Yordania menutup pintu bagi pengungsi.
The Telegraph melaporkan Jumat (26/8/2016), meningkatnya serangan ISIS tahun ini, menyebabkan Yordania menutup perbatasan bagi pengungsi baru Suriah. Sehingga sebanyak 75 ribu pengungsi Suriah dikhawatirkan akan kelaparan dan mengalami kekeringan di bawah terik matahari setinggi 40 derajat Celcius.
“Meski kekhawatiran militer Yordania dan keamanan negara patut diperhitungkan, namun Yordania harus memberikan prioritas utama untuk menyelamatkan jiwa manusia,” ujar Jason Cone, Direktur Eksekutif Medecins Sans Frontieres di AS.
Ribuan pengungsi masih menunggu di kamp pengungsi Rukban dan Halat, dua kamp darurat yang terletak di gurun pasir antara Suriah dan Yordania. Tenda-tenda darurat terbang diterpa angin gurun dan hangus terbakar dipanggang panas terik matahari.
Sejumlah pengungsi meminta petugas Yordania agar mengizinkan seorang bocah masuk karena menderita tumor. Seorang perempuan juga dikabarkan meninggal saat melahirkan anaknya, karena kekurangan darah dan obat-obatan.
Brigadir Jenderal Mohammad al-Mawajdeh, juru bicara angkatan bersenjata Yordania menjelaskan, tidak ada rencana membuka perbatasan.
“Beberapa tahun Pemerintah Yordania telah memberikan bantuan obat-obatan dan makanan,” ujarnya.
“Perbatasan tetap ditutup. Tidak seorang pun diizinkan mendekati pagar pembatas tanpa izin,” sambungnya.
Kerajaan Yordania pimpinan Raja Abdullah II telah menerima 700 ribu pengungsi Suriah sejak 2011. Jauh melebihi negara-negara Barat yang hanya ribuan. Inggris menerima 5 ribu pengungsi demikian juga AS.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "75 Ribu Pengungsi Suriah Terancam di Gurun Yordan"
Posting Komentar