INILAHCOM, Manila - Setidaknya 12 tentara Filipina tewas dalam pertempuran sengit melawan militan Abu Sayyaf, demikian kata militer Filipina.
Insiden yang terjadi pada Senin (29/8/2016) itu merupakan hari paling mematikan bagi pasukan Filipina sejak Presiden Rodrigo Duterte terpilih pada bulan Mei lalu.
Kelompok militan Abu Sayyaf adalah kelompok jihad terkecil namun paling kejam di Filipina selatan.
Mereka terkenal karena bukan hanya menyerang tentara, namun juga menculik warga sipil dan warga asing untuk dimintai uang tebusan, sebagaimana yang mereka lakukan terhadap sejumlah pelaut asal Indonesia.
Mereka juga dikenal akan kekejamannya dalam memenggal sandera yang tenggat waktu pembayaran tebusannya lewat.
Seorang juru bicara militer dikutip oleh laman berita Inquirer mengatakan bahwa para prajurit itu tewas saat memerangi sekitar 70 anggota kelompok Abu Sayyaf di dekat kota Barangay Maligaya, di selatan Filipina.
Setidaknya lima tentara terluka juga dalam pertempuran Senin itu.
Presiden Duterte memerintahkan militer untuk memberantas kelompok militan Abu Sayyaf pekan lalu setelah mereka memenggal seorang warga yang diculik, yang keluarganya terlalu miskin untuk membayar tebusan.
Para pejabat mengatakan, jatuhnya korban di pihak militer terjadi setelah tentara menewaskan sekitar 21 orang kelompok bersenjata Abu Sayyaf, termasuk seorang komandan penting pada pertempuran akhir pekan lalu yang dipicu oleh pemenggalan itu.
Pada hari Minggu (28/8/2016) delapan militan yang berbaiat kepada apa yang disebut sebagai ISIS dibebaskan dari penjara Lanao del Sur di selatan Filipina yang dijebol oleh setidaknya 20 orang bersenjata dari kelompok Maute.
Kelompok Maute telah melakukan berbagai pemboman dan penculikan di wilayah Mindanao selatan, demikian BBC melaporkan.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "12 Tentara Filipina Tewas Melawan Abu Sayyaf"
Posting Komentar